WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan menghadiri pembukaan kantor kedutaan besar AS di Yerusalem pada 14 Mei 2018.
Pernyataan itu diumumkan oleh Gedung Putih pada Senin (7/5/2018), sekaligus menyatakan Wakil Menteri Dalam Negeri John Sullivan yang bakal memimpin delegasi ke Yerusalem.
Padahal, saat bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada 27 April lalu, Trump mempertimbangkan kemungkinan dia hadir dalam peresmian kedubes AS di Yerusalem untuk memotong pita.
"Saya mungkin akan pergi. Saya sangat bangga terhadapnya," ucap Trump kala itu.
Baca juga : Trump Ingin Israel Akui 4 Wilayah di Yerusalem Timur Ini Milik Palestina
Dilaporkan oleh The Hill, putri dan menantu Trump, Ivanka Trump dan Jared Kushner juga dijadwalkan hadir sebagai penasihat senior Trump.
Keberadaan Trump dalam upacara pembukaan kedubes AS di Yerusalem diyakini akan memicu protes.
The Times of Israel melaporkan, pejabat kedubes AS menyebutkan ada sekitar 800 orang yang diundang dalam peresmian tersebut.
"Undangan ini termasuk pemimpin agama, pelaku bisnis, jurnalis, akademisi, dan representatif pemerintah AS," ujar seorang pejabat kedubes AS.
Selain itu, sejumlah pejabat pemerintah Israel dan pemimpin politik juga diminta datang dalam acara tersebut.
Sepekan jelang pembukaan kantor kedubes AS untuk Israel, para pekerja telah mulai memasang papan penanda dan ornamen di sekitar gedung konsulat Amerika Serikat di kawasan Arnona, Yerusalem.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.