KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyalahkan Anwar Ibrahim atas krisis politik yang terjadi pekan lalu.
Pernyataan itu terjadi setelah Muhyiddin Yassin dilantik sebagai PM Malaysia di Istana Negara pada Minggu (1/3/2020), oleh Raja Malaysia, Sultan Abdullah.
Dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup, Mahathir Mohamad mengatakan dia diberi tahu bahwa Anwar Ibrahim ingin dijadikan Wakil PM pada 21 Februari.
Baca juga: Momen Manis, Mahathir Mohamad Dapat Pelukan dari Sang Istri
Permintaan yang diutarakan dalam pertemuan presidensial koalisi Pakatan Harapan nyatanya tidak mulus, dilaporkan Malay Mail.
Muhyiddin Yassin yang melihat celah dalam permintaan itu, lantas menggalang dukungan yang dibutuhkan untuk menjadi PM Malaysia.
Antara lain dengan mengambil alih Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), dan mulai menjajaki kerja sama dengan kelompok oposisi.
"Ketika Muhyiddin mengambil alih kepemimpinan saya di Bersatu, saat itulah krisis terjadi," jelas politisi berusia 94 tahun tersebut.
Dia sangat kecewa karena dikhianati oleh mantan Wakil PM era Najib Razak di periode 2009 sampai 2015. "Dia sudah merencanakannya sejak lama, dan dia sukses," keluhnya.
Baca juga: Bukan Mahathir Mohamad, Bukan Anwar Ibrahim, Ini PM Malaysia Selanjutnya
Kekecewaan Dr M, julukan Mahathir, juga dia lampiaskan kepada Anwar, yang dia anggap juga turut berkontribusi atas krisis politik Negeri "Jiran".
"Anwar ini sedikit terobsesi menjadi PM. Namun, dia tidak bisa menjalankan niatnya karena tidak mempunyai dukungan," tegasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan