KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Intrik politik transisi kekuasaan di Malaysia memasuki babak terbaru setelah pertemuan Dewan Presidensial Koalisi Pakatan Harapan, Jumat malam (21/2/2020).
Dewan memutuskan secara bulat memberikan hak prerogatif kepada Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengenai tanggal dia menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.
“Saya bangga seluruhnya telah menyerahkan kepada saya untuk memutuskan kapan saya akan mundur.” tutur Mahathir dikutip oleh The Star Malaysia.
Baca juga: Anwar Ibrahim Minta Dia dan Mahathir Jangan Ditekan soal Transisi Kekuasaan
Politisi berusia 94 tahun itu melanjutkan keputusan disetujui seluruh komponen partai koalisi. Yang pasti sejauh ini belum ada tanggal pasti kapankah transisi kekuasaan akan dilaksanakan.
Namun Perdana Menteri berjuluk Dr M ini menyatakan dengan jelas dia akan lengser setelah Malaysia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020
Mendukung keputusan Mahathir, di kesempatan yang sama Anwar juga menyampaikan posisinya.
“Posisi kita jelas. Tidak ada keraguan. Kita berkomitmen mendukung Tun (Mahathir) melanjutkan roda pemerintahan dengan dukungan penuh koalisi. Dia akan memutuskan sendiri kapan waktu yang tepat.”
Anwar malahan mengatakan dialah yang meminta agar Mahathir diberi kesempatan dan waktu untuk terus memimpin Negeri “Jiran”.
Baca juga: PM Malaysia Mahathir Bakal Mundur Setelah November
Menunggu selama 22 tahun, Anwar mengisyaratkan dia tidak cemas apakah posisi orang nomor satu yang sudah lama diidamkan akan jatuh ke tangannya.
“Saya akan tetap sabar.” tanggapnya.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu menilai bukanlah masalah bagi dia untuk menunggu 6 bulan lebih lambat dari kesepakatan awal koalisi.
Seperti diketahui, Pakatan telah sepakat bahwa Anwar akan menggantikan Mahathir dua tahun setelah koalisi berkuasa yaitu pada Mei 2020.
Apakah Anwar akan menjadi PM ke-8 memang terus menjadi pertanyaan terbesar yang menyelimuti Malaysia.
Baca juga: Polemik Transisi Kekuasaan Mahathir, Anwar Ibrahim Minta Perdebatannya Dihentikan
Bukan rahasia lagi hubungannya yang pasang surut dengan Mahathir memicu pertanyaan apakah Dr M tulus kali ini menginginkan mantan musuh politiknya ini menjadi suksesornya.
Gerakan di parlemen untuk menjegal Anwar mencapai mayoritas 112 kursi sudah menjadi rahasia terbuka antara politisi Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.