KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Politisi senior Malaysia, Anwar Ibrahim kembali bersuara mengenai rencana transisi kekuasaannya dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
“Kita akan sampai pada titik itu. Saya percaya baik saya maupun Tun (Mahathir) tidak perlu ditekan terus mengenai isu ini.” ucap Anwar diwartakan The Straits Times, Kamis (20/2/2020).
Anggota parlemen dari distrik Port Dickson itu menggarisbawahi kembali mengenai pentingnya proses pergantian kekuasaan yang damai dan lancar.
Baca juga: PM Malaysia Mahathir Bakal Mundur Setelah November
“Kita harus memberi ruang kepada Tun karena kita semua dari koalisi Pakatan Harapan telah sepakat bahwa transisi akan berjalan mulus dan semua tetap akan bekerja sebagai tim.”
Anwar juga menyampaikan, Mahathir telah setuju akan meletakan jabatan setelah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tingg (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020, di mana Malaysia akan menjadi tuan rumah.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu melanjutkan sejauh ini belum ada tanggal spesifik kapankah dia akan menggantikan Mahathir.
Anwar juga membenarkan kabar yang beredar mengenai upaya sejumlah anggota koalisi Pakatan untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu negeri “Jiran”.
Melalui skenario beraliansi dengan kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS), anggota koalisi ini berharap dapat mengumpulkan mayoritas kursi di parlemen untuk menghalangi naiknya Anwar.
Diperlukan 112 kursi untuk menjadi Perdana menteri, dan kubu Anwar sadar benar genggaman angka tersebut masih belum aman.
Terakhir muncul kabar bahwa 138 anggota parlemen yang berarti hampir dua per tiga memberi sinyal akan mengajukan mosi mendukung Mahathir untuk menyelesaikan penuh masa jabatannya hingga pemilu mendatang.
Koalisi Pakatan Harapan dijadwalkan akan menggelar pertemuan pemimpin teras partai Jumat hari ini.
Kubu pro-Anwar telah mengindikasikan akan mendesak Mahathir untuk mengumumkan tanggal pasti pengunduran diri.
Partai Bersatu pimpinan Mahathir diberitakan akan menolak keras usulan tersebut.
Baca juga: Polemik Transisi Kekuasaan Mahathir, Anwar Ibrahim Minta Perdebatannya Dihentikan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.