Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/02/2020, 12:01 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Serangan roket bertubi-tubi menghantam sebuah wilayah dekat Kedutaan Besar AS di ibu kota Irak, Bagdhad pagi tadi. Serangan itu merupakan yang terbaru di wilayah tersebut.

Dilansir dari AFP Minggu (16/2/2020), serangan roket tersebut membuat sirene peringatan menggelegar di seluruh kawasan Kedubes AS.

Tapi tidak jelas apa saja yang terkena dan berapa banyak roket yang memiliki dampak, ungkap seorang sumber dari AS dan seorang diplomat Barat yang berbasis di wilayah tersebut.

Baca juga: Boeing 737 Ukraina Jatuh di Iran, Diduga karena Serangan Roket hingga Upaya Penyelidikan

Tidak ada korban dalam laporan serangan ini. Ledakan kuat terdengar diikuti pesawat yang berputar-putar di dekat Zona Hijau, kawasan dengan keamanan tertinggi di mana misi AS berada.

Serangan ini adalah yang ke-19 sejak Oktober dan menargetkan kedutaan atau sekitar 5.200 tentara militer AS yang ditempatkan bersama pasukan lokal seluruh Irak.

Tidak ada yang mengklaim serangan di Kedubes AS tersebut, tetapi Washington mengarahkan tudingan kepada kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Seperti Hashed al-Shaabi, sebuah jaringan militer yang secara resmi dimasukkan ke dalam pasukan keamanan negara Irak.

Pada akhir Desember silam, serangan roket juga pernah terjadi di Pangkalan K1 Utara Irak, menewaskan satu orang kontraktor dan meninggalkan peristiwa dramatik.

Washington menanggapi dengan serangan balasan terhadap faksi garis jeras Hashed di barat Irak dan Suriah.

Beberapa waktu kemudian serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani dan tangan kanannya, wakil kepala Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis

Faksi Hashed telah melancarkan serangan balas dendam akan kematian dua orang besar Iran tersebut. Dan memaksa kepada pasukan militer AS untuk segera meninggalkan Irak.

Serangan minggu pagi terjadi beberapa jam setelah Faksi yang didukung Iran dari Hashed, Harakat al-Nujaba mengumumkan hitungan mundur untuk mengusir pasukan AS dari negara itu.

Dia juga mengunggah sebuah foto yang diklaimnya sebagai kendaraan militer AS dan mengungkapkan, "Kami lebih dekat dari yang kalian kira."

Baca juga: Balas Serangan Roket, Israel Tembakkan Rudal yang Tewaskan 3 Tentara Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke