Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2019, 21:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuai kritikan setelah membantah klaim Iran yang menangkap mata-mata Badan Intelijen Pusat (CIA).

Kritikan itu datang dari analis politik NBC News yang pernah bekerja sebagai anggota CIA pada periode 2006 hingga Februari 2017, Edward "Ned" Price.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menyebut laporan intelijen Iran bahwa mereka menangkap 17 warganya sendiri sebagai terduga mata-mata CIA tidak benar.

Baca juga: Trump: Klaim Iran Tangkap Agen Rahasia CIA Benar-benar Ngawur

"Laporan Iran sudah menangkap agen rahasia CIA benar-benar ngawur. Sama sekali tak ada kebenarannya," ujar presiden dari Partai Republik tersebut.

Presiden 73 tahun itu mengatakan bahwa Iran sekali lagi menebarkan kebohongan dan propaganda seperti klaim bahwa mereka sudah menjatuhkan drone pengintai AS.

"Rezim mereka sudah sangat jatuh dan tak tahu harus berbuat apa. Ekonomi mereka sudah mati dan begitu seterusnya. Iran adalah kehancuran total!" tegas dia.

Price kemudian membalas dari Twitter-nya bahwa terdapat alasan mengapa CIA tidak langsung melakukan respons atas klaim yang dibuat oleh intelijen Iran.

"Sebab, lain kali ketika tuduhan itu tidak segera mendapat tanggapan, maka tuduhan tersebut bakal dianggap benar," kritik Price dilansir AFP Senin (22/7/2019).

"Dan juga, mengapa memberikan musuh kita SEGALA informasi mengenai operasi CIA? Contoh lain dari kecepatan jari yang sudah mengalahkan keamanan nasional kita," kecamnya.

Sebelumnya dalam konferensi pers, pejabat intelijen Iran menyatakan bahwa mereka menangkap 17 warganya itu karena disebut memasok informasi rahasia bagi CIA.

Kepala kontra-intelijen yang tidak ingin disebut namanya menjelaskan, ke-17 orang itu direkrut dan dibentuk sebuah jaringan yang bisa bergerak mandiri.

Mereka disusupkan ke berbagai sektor penting di Iran. Antara lain ekonomi, militer, pengembangan nuklir, hingga teknologi siber, dan melakukan kegiatan spionase.

Menurut pejabat itu, terduga mata-mata tersebut direkrut menggunakan metode yang disebut sebagai "Jebakan Visa" dari CIA bagi warga Iran yang ingin ke AS.

"Mereka yang dengan sengaja ingin mengkhianati negara telah dibawa kepada hukum dengan beberapa di antaranya dihukum mati. Yang lain mendapat hukuman penjara," ujar si pejabat.

Dalam mengungkap terduga agen rahasia itu, Iran mengaku mendapat bantuan dari "negara asing". Tapi mereka enggan mengungkap siapa negara itu.

Baca juga: Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com