Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2019, 16:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com — Iran menyatakan, mereka bisa mengungkap jaringan mata-mata Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) berkat bantuan dari "negara asing".

Kepala kontra-intelijen yang tak bersedia disebutkan namanya berkata, ada 17 terduga mata-mata AS yang ditangkap dari Maret 2018 hingga Maret 2019.

Diwartakan IRNA via AFP Senin (22/7/2019), intelijen Iran menyatakan mereka mengungkap adanya jaringan mata-mata yang berhubungan dengan CIA pada Juni lalu.

Baca juga: Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata

Pejabat intelijen mengungkapkan berdasarkan petunjuk yang mereka dapatkan, diketahui CIA melakukan perekrutan dan hendak membentuk jaringan baru.

IRNA melaporkan negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei itu bekerja sama dengan "negara asing". Namun, mereka tidak bersedia menyebutkan negara mana yang dimaksud.

Dalam konferensi pers, kepala kontra-intelijen menjelaskan 17 orang yang ditangkap merupakan warga Iran yang masing-masing bertindak secara mandiri.

"Mereka yang ketahuan mengkhianati negara sudah dibawa ke pengadilan. Beberapa di antara mereka ada yang dijatuhi hukuman mati, ada yang hukuman penjara," ujar intelijen.

Para terduga agen rahasia direkrut oleh AS supaya mereka menyusul ke sektor penting dan sensitif ataupun umum dengan bekerja sebagai konsultan atau kontraktor.

Mereka disebut dipekerjakan melalui metode yang disebut "jebakan visa", yakni menggunakan visa yang digunakan oleh warga Iran ketika bepergian ke AS.

Teheran terlibat perseteruan panas dengan AS sejak Mei 2018, yakni tatkala Presiden Donald Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Washington kemudian membuat kebijakan dengan menerapkan sanksi kepada Iran, dan dibalas dengan pengayaan uranium melebihi kesepakatan dalam perjanjian 2015.

Juni lalu, Trump sempat membatalkan serangan udara yang diperintahkannya sendiri sebagai balasan setelah Iran mengumumkan sudah menembak jatuh drone AS.

Tensi kemudian berkembang ketika Marinir Inggris menyerbu kapal tanker super di perairan Gibraltar Juli ini karena diduga melanggar sanksi Uni Eropa.

Teheran melalui Garda Revolusi menanggapi dengan mengumumkan penangkapan kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz pada Jumat (19/7/2019).

Baca juga: Jual Informasi Rahasia ke China, Mantan Petinggi CIA Dihukum 20 Tahun Penjara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com