Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2019, 16:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Salah satu petinggi Iran menyatakan, mereka menyita kapal tanker Inggris sebagai balasan setelah London juga melakukan hal sama kepada mereka.

"Aturan aksi balasan sudah jamak diketahui di seluruh dunia," ucap Abbas Ali Kadkhodaei, juru bicara Dewan Penjaga Iran, kepada kantor berita Fars.

Baca juga: Inggris: Iran Memilih Langkah Berbahaya dengan Menahan Kapal Tanker

Dikutip New York Post Sabtu (20/7/2019), Kadkhodaei berujar langkah Iran menghadapi "perang ekonomi ilegal" merupakan hak mereka sesuai aturan internasional.

Komentar dari dewan penjaga itu dilaporkan merupakan cerminan dari pandangan yang diberikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero disebut ditahan dan disita oleh Iran setelah dituduh bertabrakan dengan perahu nelayan dan mengabaikan panggilan mereka.

Tidak ada dari 23 awak kapal yang merupakan warga negara Inggris. Kapal itu tengah berlayar menuju ke Arab Saudi ketika dicegat dan digiring kembali ke Iran.

Selain Stena Impero, terdapat satu kapal tanker lain yang diberitakan ditahan. Namun, Iran mengonfirmasi bahwa mereka mengizinkan kapal itu melanjutkan perjalanan.

Tindakan Teheran itu menuai reaksi dari Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt yang melalui kicauannya di Twitter berkata, dia khawatir Iran bakal mengambil "langkah berbahaya".

Insiden itu terjadi setelah Marinir Inggris yang dibantu dengan polisi Gibraltar menyita kapal tanker super bernama Grace 1 di perairan Gibraltar pada 4 Juli.

Kapal itu diadang setelah disinyalir membawa minyak dari Iran menuju Suriah, dan dengan demikian berarti pelanggaran terhadap sanksi yang dirilis Uni Eropa.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (19/7/2019) mengatakan, dia berharap Iran tidak mengambil langkah yang bisa semakin memperkeruh situasi.

"Karena jika mereka sampai mengambilnya, mereka bakal mendapat bayaran yang belum pernah dibayangkan orang sebelumnya," ancam presiden dari Partai Republik itu.

Baca juga: Kapal Tanker Inggris yang Disita Iran Dituduh Tabrak Perahu Nelayan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com