LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris disebut akan melarang pekerja yang tidak bisa bahasa Inggris maupun tak terampil dalam perubahan aturan imigrasi mereka.
Kabar tersebut bakal mengakhiri era pekerja murah Uni Eropa di pabrik, gudang, hotel, hingga restoran, demikian dilaporkan The Guardian Selasa (18/2/2020).
Pemerintah menyatakan, "untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun", mereka punya kesempatan "menguasai" perbatasan mereka sendiri.
Baca juga: Omnibus Law, Cuti Panjang Karyawan Tak Lagi Diatur Pemerintah
Kesempatan yang dianggap unik oleh London ini juga bertujuan untuk melenyapkan "gangguan" yang disebabkan oleh kebebasan berpindah yang diterapkan Uni Eropa.
Namun kalangan pengusaha menuduh Inggris berusaha menyerang ekonomi, di mana mereka memperingatkan konsekuensi hilangnya lapangan kerja.
Oposisi dari Partai Buruh dan Liberal Demokrat juga menyuarakan kekhawatiran mereka akan langkah yang diterapkan Downing Street 10 itu.
Sementara Unison, yang mewakili kesehatan para pekerja menyatakan, mereka mengkhawatirkan adanya "bencana absolut" dari sektor keamanan dan kesehatan karyawan.
Pemerintah kemudian menanggapi bahwa mereka hanya menjalankan mandat dari pemilih yang telah menginginkan perceraian Inggris dari UE (Brexit).
Kementerian juga menyatakan, sudah saatnya bagi pelaku usaha untuk memisahkan diri dari buruh migran UE yang memang digaji murah.
Dalam dokumen setebal 10 halaman, terdapat sejumlah poin yang menjadi isu utama aturan keimigrasian yang baru, di antaranya:
Baca juga: Lowongan Karyawan Sementara Jakarta Fair 2020 untuk Mahasiswa/D3/S1
Baca juga: Uang Penghargaan yang Dipangkas hingga Bonus untuk Pekerja, Ini Fakta-fakta Omnibus Law Cipta Kerja
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.