Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan yang Jadi Mata-mata AS

Kompas.com - 22/06/2019, 23:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran dikabarkan telah mengeksekusi seorang mantan staf kementerian pertahanan yang dinyatakan bersalah telah menjadi mata-mata Badan Intelijen Pusat AS, CIA.

"Hukuman eksekusi telah dilaksanakan untuk Jalal Haji Zavar, kontraktor untuk organisasi kedirgantaraan di kementerian pertahanan."

"Dia dinyatakan bersalah karena telah memata-matai untuk CIA dan pemerintah Amerika," lapor kantor berita ISNA, mengutip sumber militer Iran, pada Sabtu (22/6/2019).

Menurut ISNA, Zavar dihukum oleh pengadilan militer Iran dan telah dieksekusi pada waktu yang tidak ditentukan di Penjara Rajayi Shahr di kota Karaj, sebelah barat Teheran.

Tidak diterangkan kapan Zavar ditangkap, namun dijelaskan jika kontrak kerja samanya sebagai kontraktor dengan kementerian pertahanan Iran telah berakhir antara Maret 2010-2011.

Baca juga: Iran Tembak Drone AS, Maskapai Penerbangan Hindari Selat Hormuz

"Dia telah diidentifikasi sebagai mata-mata oleh unit intelijen kementerian pertahanan Iran," tulis ISNA dalam laporannya, dikutip AFP, Sabtu (22/6/2019).

Ditambahkan laporan tersebut, selama penyelidikan, tersangka telah secara eksplisit mengaku sebagai mata-mata CIA dengan imbalan uang. Selain itu juga ditemukan dokumen serta perangkat spionase di rumahnya.

"Mantan istri Zavar juag telah dihukum setelah dinyatakan bersalah karena turut terlibat dalam kegiatan spionase dan kini menjalani hukuman 15 tahun penjara," lanjut laporan itu.

Beberapa hari sebelumnya, Iran mengatakan telah membongkar jaringan mata-mata AS "baru" di negara yang terhubung dengan CIA.

Dalam apa yang disebutnya sebagai "pukulan telak" terhadap intelijen AS, kantor berita IRNA mengatakan, pada Selasa (18/6/2019), bahwa Teheran telah menjalankan operasi tersebut dengan bekerja sama sekutu asing yang tak disebutkan nama negaranya.

Ketegangan antara Washington dengan Teheran tengah memanas setelah Iran, pada Kamis (20/6/2019), menembak jatuh drone pengintai AS di dekat Selat Hormuz.

Sebagai tanggapannya, Washington nyaris melancarkan serangan militer terhadap Iran, namun dibatalkan oleh Presiden Donald Trump.

Baca juga: Diduga Mata-mata untuk Inggris, Perempuan Iran Dipenjara 10 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com