Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Iran: CIA Sudah 2 Kali Kalah Telak

Kompas.com - 22/07/2019, 20:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Intelijen Iran menuturkan, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) kembali gagal dalam upayanya melakukan spionase di negara mereka.

Dalam jumpa pers, kepala kontra-intelijen Iran yang enggan disebut namanya berkata, mereka menangkap 17 orang warganya sendiri yang diduga sebagai agen rahasia CIA.

Dilansir IRNA via AFP Senin (22/7/2019), pejabat itu menerangkan para terduga mata-mata itu direkrut berdasarkan metode yang disebut sebagai "Jebakan Visa".

Baca juga: Begini Cara CIA Rekrut Agen Rahasia dan Menyusup ke Iran

Setelah direkrut, jaringan agen rahasia itu kemudian mendapat pelatihan tentang cara berkomunikasi yang aman guna menyalurkan informasi rahasia.

Pejabat itu menduga CIA menggunakan wadah dari batu untuk mengirim dokumen yang berupa identitas samaran dan peralatan mata-mata kepada jaringan itu.

"Namun pemalsuan itu ceroboh, menunjukkan bahwa itu dilakukan CIA sendiri," ujarnya seraya menambahkan, penangkapan ini membuktikan operasi itu disetujui pemerintah AS.

Dia melanjutkan begitu operasinya diketahui, CIA segera memerintahkan para agen rahasia itu untuk menghancurkan dokumen mereka dan bersiap melarikan diri.

CIA sudah memberitahukan jaringan tersebut untuk bergegas pergi ke "pintu keluar darurat". Yakni kota di perbatasan jika mereka merasa terancam.

"Namun tentu saja. Alih-alih mereka menyelamatkan diri, mereka justru bertemu dengan anggota intelijen kami yang segera menangkap mereka," katanya.

Pejabat anonim itu memuji operasi yang diadakan jajarannya, dan menyebut CIA sudah mengalami kegagalan serupa lima tahun silam. "Mereka dua kali kalah telak," tuturnya.

"Mereka (CIA) tentu akan berusaha memulihkan diri serta berusaha untuk menghimpun kembali kekuatan mereka. Namun, kammi akan tetap waspada," klaimnya.

Ke-17 terduga agen rahasia itu ditangkap antara Maret 2018 hingga Maret 2019, dengan penangkapan tersebut dilakukan bersama dengan "negara asing".

Baca juga: Iran Ungkap Jaringan Mata-mata CIA Berkat Bantuan Negara Asing

"Mereka yang dengan sengaja ingin mengkhianati negara telah dibawa kepada hukum dengan beberapa di antaranya dihukum mati. Yang lain mendapat hukuman penjara," ujar si pejabat.

Sebelumnya, Teheran terlibat perseteruan panas dengan AS sejak Mei 2018, yakni tatkala Presiden Donald Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Washington kemudian membuat kebijakan dengan menerapkan sanksi kepada Iran, dan dibalas dengan pengayaan uranium melebihi kesepakatan dalam perjanjian 2015.

Juni lalu, Trump sempat membatalkan serangan udara yang diperintahkannya sendiri sebagai balasan setelah Iran mengumumkan sudah menembak jatuh drone AS.

Tensi kemudian berkembang ketika Marinir Inggris menyerbu kapal tanker super di perairan Gibraltar Juli ini karena diduga melanggar sanksi Uni Eropa.

Teheran melalui Garda Revolusi menanggapi dengan mengumumkan penangkapan kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz pada Jumat (19/7/2019).

Baca juga: Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com