SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan disebut menjadi pusat virus corona terbesar di luar China, setelah total korban yang terinfeksi mencapai 763 orang.
Jumlah itu diumumkan setelah Negeri "Ginseng" mengumumkan adanya 161 kasus penularan baru virus yang berasal dari Wuhan itu.
Korea Selatan mengalami lonjakan penderita virus corona hingga lebih dari 700 orang dalam waktu kurang dari sepekan, dengan infeksi berasal dari sekte keagamaan di Daegu.
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Per 24 Februari 2020 Capai 2.592
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), kebanyakan pasien terhubung dengan Shincheonji Church of Jesus.
Termasuk 129 kasus infeksi yang baru saja diumumkan, ujar KCDC dalam keterangan tertulis sebagaimana diwartakan AFP Senin (24/2/2020).
Total tujuh orang meninggal di Korsel karena virus corona, menjadikannya negara kedua dengan kasus kematian tertinggi di luar China setelah Iran (8).
Dua korban meninggal terbaru dilaporkan terhubung dengan cluster (kantong) penyebaran kedua yang berasal dari rumah sakit di Cheongdo County.
Pada Minggu (23/2/2020), Presiden Moon Jae-in mengumumkan dia menaikkan status darurat ke level tertinggi, merah, sebagai cara untuk memperkuat respons pemerintah dalam menangani wabah.
Sebagai langkah cepat, otoritas memperpanjang masa libur TK dan sekolah hingga satu pekan, dan berencana melakukan pengawasan ketat bagi pendatang dari China selama dua pekan ke depan.
Baca juga: Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya
Kantong penyebaran di Shincheonji dimulai ketika seorang perempuan yang berumur 61 tahun mengalami demam pada 10 Februari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.