Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2020, 18:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang bayi usia 45 hari di Korea Selatan menjadi pasien termuda yang terinfeksi virus corona, setelah munculnya 586 kasus baru.

Ayah dari si bayi disebut merupakan anggota sekte keagamaan Shincheonji, kelompok yang disebut merupakan penyebar pertama virus.

Bayi usia 45 hari itu positif menderita virus corona, tiga hari setelah ayahnya juga terinfeksi virus yang mengakibatkan penyakit Covid-19 itu.

Baca juga: Ulama Iran Ini Rekomendasikan Minyak Ungu untuk Antisipasi Virus Corona

Sejak positif dinyatakan tertular, si ibu dan bayinya disebut langsung melakukan karantina secara mandiri di rumah mereka di Gyengosan.

Dilansir SCMP Minggu (1/3/2020), otoritas Korea Selatan memperingatkan kasus bisa semakin luas dengan pusatnya di Daegu, di mana sekte Shincheonji berasal.

Dinas kesehatan menyatakan, dari total 210.000 pengikut sekte, mereka sudah memeriksa 88 persen, dengan Yonhap melaporkan dua persen (4.200 orang) menderita gejala virus.

Pada Sabtu (29/2/2020), Seoul melaporkan bahwa perempuan 73 tahun yang sempat dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, ternyata kembali terinfeksi.

Presiden Moon Jae-in menyatakan, pemerintahannya "habis-habisan" menangkal Covid-19 setelah korban yang tertular sudah mencapai 3.736.

Sementara korban meninggal SARS-Cov-2 mencapai 20 orang. Terbesar nomor tiga setelah kasus kematian Iran (43), dan Italia (29).

Korsel menjadi negara dengan infeksi terbesar di China, sejak virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut muncul pada Desember 2019.

"Pemerintah kini habis-habisan setelah meningkatkan darurat krisis ke tingkat tertinggi," jelas Moon dalam acara Hari Pergerakan Kemerdekaan.

"Kami akan mampu menangkal penyebaran Covid-19, dan menyelamatkan ekonomi yang saat ini tengah terguncang," jelasnya dilansir AFP.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal Pesiar Berbendera Australia Diperiksa di NTT

Raksasa teknologi Samsung menunda operasi di pabrik mereka di Gumi, sekitar 200 kilometer di sebelah tenggara ibu kota Seoul.

Sementara pabrikan mobil Hyundai Motor juga menghentikan aktivitas mereka di Ulsan setelah pegawainya ada yang tertular virus.

Kasus di Korea Selatan disebut berawal ketika perempuan 61 tahun yang merupakan anggota Shincheonji terserang demam pada 10 Februari.

Namun, dia bersikukuh untuk ikut kegiatan kelompok tersebut selama empat kali sebelum positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan, sekitar 60 persen kasus berasal dari entitas sekte yang dianggap sesat itu.

Baca juga: Wabah Virus Corona: NASA Laporkan Penurunan Drastis Polusi di China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com