Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Pemakzulan Trump Bakal Jadi Prioritas Senat AS pada Januari 2020

Kompas.com - 12/12/2019, 14:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senat AS menyatakan, sidang pemakzulan Presiden Donald Trump bakal jadi "prioritas" mereka pada Januari 2020.

Komite Kehakiman DPR AS dilaporkan bakal berkumpul pada Rabu (11/12/2019) malam untuk mendiskusikan dua pasal yang diajukan.

Dua pasal pemakzulan yang disangkakan kepada Trump adalah penyalahgunaan kekuasaan, serta menghalangi penyelidikan yang dilakukan Kongres.

Baca juga: Dua Pasal Pemakzulan Trump Resmi Dirilis, Apa Isinya?

Nantinya, pasal itu diprediksi bakal disepakati dalam sidang Komite Kehakiman DPR AS pada Kamis (12/12/2019) waktu setempat.

Setelah itu, dua artikel tersebut bakal dibawa ke level paripurna pekan depan, di mana DPR AS yang dikuasai Demokrat diyakini bakal meloloskan.

Dilansir AFP, kasus itu kemudian bakal diserahkan kepada Senat, di mana mereka bakal bersidang paling cepat awal pada Januari 2020.

"Persidangan itu bakal menjadi prioritas pertama kami di Januari," ujar Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell.

Dari Senat, kemungkinan Trump untuk dicopot dari jabatannya semakin kecil. Sebab, Republik yang merupakan partai asal sang presiden mendominasi.

Hingga saat ini, belum ada sinyal bakal ada politisi Republik yang merapat ke kubu Demokrat untuk mendukung pemakzulan.

McConnell pun menyerang Demokrat dengan menyatakan, mereka begitu gigih menyingkirkan Trump sejak Januari 2017.

Politisi 77 tahun itu menuturkan, DPR AS begitu terburu-buru memproses pemakzulan berdasarkan bukti yang begitu kurang.

"Jika DPR terus melanjutkan proses jahat ini, maka Senat bakal membahasnya, dan menggelar sidang yang adil," klaimnya.

McConnell mengomentari keinginan sang presiden bahwa dia ingin melihat orang yang melaporkannya dihadirkan di sidang.

Baca juga: Tanggapi Isu Pemakzulan, Trump Digambarkan Tim Kampanye sebagai Thanos

Menurut Trump, mendatangkan para saksi yang membuatnya hendak dimakzulkan bakal membantunya mengalahkan Demokrat pada Pilpres AS 2020.

Merespons ambisi itu, McConnell menjawab Senat AS belum memutuskan apakah bakal mendatangkan atau mendengarkan rekaman mereka.

Proses pemakzulan itu dimulai pada Juli lalu, ketika ada seorang pelapor yang mengungkapkan percakapan telepon Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Si pelapor menyatakan, Trump berusaha menekan Zelensky dengan memanfaatkan bantuan militer Ukraina senilai 400 juta dollar AS (Rp 5,6 triliun).

Dalam percakapan itu, Trump disebut meminta Zelensky supaya menyelidiki Joe Biden, calon rivalnya pada Pilpres AS 2020.

Selain itu, Trump juga disebut meminta Zelensky untuk menyatakan bahwa Ukraina, bukan Rusia, yang mengintervensi Pilpres AS 2016.

Dalam argumen Demokrat, presiden ke-45 AS dianggap bakal memberikan "ancaman" bagi keamanan nasional jika terus dibiarkan bertahan.

Baca juga: Ketua DPR AS: Pemakzulan Trump Jalan Terus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com