Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Joe Biden Dukung Pemakzulan Presiden Donald Trump

Kompas.com - 10/10/2019, 11:45 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

ROCHESTER, KOMPAS.com – Kandidat calon presiden Partai Demokrat Joe Biden untuk pertama kalinya menyatakan dukungannya untuk pemakzulan Presiden Donald Trump.

Mantan wakil presiden era pemerintahan Barack Obama itu menyamakan kebohongan-kebohongan yang kerap keluar dari mulut Trump dengan propaganda Joseph Goebbels, menteri urusan propaganda di pemerintahan NAZI Adolf Hitler.

"Untuk mempertahankan konstitusi kita, demokrasi kita, dan integritas kita, dia harus dimakzulkan," kata Biden seperti dikutip The New York Times, ketika berkampanye di kota Rochester di negara bagian New Hampshire, Rabu (9/10/2019) malam.

"Dia terus mengatakan kebohongan, sering mengatakannya, hingga semua orang percaya," kecam Biden.

Baca juga: China Tolak Permintaan Trump untuk Menyelidiki Joe Biden

Seperti diketahui, Trump saat ini sedang menghadapi penyelidikan untuk pemakzulan yang diusulkan DPR AS atas skandal telepon berdurasi sekitar 30 menit dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli lalu.

Dalam pembicaraan telepon itu, Trump dituduh telah mendesak Zelensky untuk membuka kembali kasus yang membelit putra Biden yang bernama Hunter Biden.

Terkait hal itu, Biden kembali menegaskan bahwa dia dan putranya tidak melakukan kesalahan apa pun seperti yang sudah disampaikan oleh pihak berwenang Ukraina.

Semakin Agresif

Dukungan Biden terhadap pemakzulan menandai perubahan posisi politiknya secara drastis di tengah semakin meningkatnya sorotan terhadap dirinya dan Hunter.

Tergesernya dia dari urutan pertama survei pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat oleh pesaingnya, Senator Massachusetts Elizabeth Warren, mendorongnya untuk berkampanye lebih agresif.

Tidak ketinggalan, tim kampanye Trump terus menghujani media dengan iklan politik yang mengaitkan integritas Biden dengan skandal Ukraina.

Awalnya, politisi berusia 76 tahun itu hati-hati menyikapi pemakzulan terhadap Trump.

Baca juga: Tuduh Joe Biden dan Keluarganya Korup, Trump: Anda Sebaiknya Menyerah

Bulan lalu, Biden mengatakan bahwa penyelidikan pemakzulan Trump sebaiknya hanya digelar jika Gedung Putih terus bersikap tidak kooperatif terhadap investigasi DPR.

Kemudian, pada 2 Oktober, politisi senior ini mulai mengubah jawabannya dengan menyebut, biar Kongres yang menjalankan tugas mengawal pemakzulan Trump.

Biden ketika itu mengatakan tidak menginginkan rakyat AS dibuat sengsara karena harus terus mengikuti proses pemakzulan yang akan menyita energi, waktu, dan perhatian negara.

Namun kemarin, politisi dari Delaware ini menyampaikan pidato membara yang sangat agresif.

"Pemakzulan bukan hanya krusial karena apa yang sudah dilakukan Trump tetapi juga untuk mencegah presiden berusia 73 tahun itu terus menyalahgunakan kekuasannya," seru Biden.

Baca juga: Joe Biden: Trump Takut Saya Kalahkan dalam Pilpres AS 2020

Biden memperingatkan bahwa sosok Trump sangat berbahaya untuk masa depan demokrasi AS.

"Dia menembak lubang di konstitusi. Kita tidak dapat membiarkannya begitu saja. Ini bukan permainan. Ini sangat serius," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com