Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok "Whistleblower" yang Bikin Trump Terancam Dimakzulkan Masih Misteri

Kompas.com - 27/09/2019, 14:42 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sementara Trump telah meluncurkan penyelidikan terhadap serangan yang mengincar pribadinya, dia menuduh pelapor mengandalkan laporan sekunder dari orang lain dalam komunitas dan menyebabkan bias tentang presiden.

"Siapa yang disebut 'whistleblower' yang tidak mengetahui fakta sebenarnya. Diragukan apakah dia memihak kepada negara," tulis Trump dalam twitnya.

Pada Kamis (26/9/2019), Trump disebut sempat menyamakan sosok whistleblower dengan seorang yang hampir menjadi mata-mata.

"Mereka hampir menjadi mata-mata. Anda tahu apa yang biasa kita lakukan di masa lalu saat kita pintar? Benar? Mata-mata dan pengkhianatan, kita menanganinya dengan sedikit berbeda dari yang kita lakukan sekarang," ujarnya, menurut laporan Los Angeles Times.

Baca juga: Selain Trump, Ini 3 Presiden AS yang Pernah Menghadapi Pemakzulan

Tetapi banyak juga yang memuji sosok whistleblower yang disebut mempertaruhkan karier mereka dan bahkan mungkin keselamatan nyawa mereka dengan mengungkap identitas mereka.

"Saya ingin berterima kasih kepada sang whistleblower karena keberaniannya. Mereka tidak harus muncul," kata Adam Schiff, ketua Komite Intelijen Dewan AS.

Bakaj menolak mengonfirmasi laporan The New York Times yang menyebut kliennya adalah seseorang yang bekerja di CIA. Sebaliknya, dia mengecam surat kabar itu karena telah membahayakan sosok whistleblower tersebut.

"Setiap tindakan untuk melaporkan informasi mengenai identitas whistleblower sangat memprihatinkan dan ceroboh, karena dapat menempatkan individu itu dalam bahaya," kata Bakaj dikutip The New York Times.

"Whistleblower memiliki hak anonimitas," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com