Kendati demikian, Trump menolak tuduhan bahwa kedua hal tersebut saling berkaitan dan mengatakan bahwa pembekuan bantuan tersebut guna mendorong negara-negara Eropa untuk meningkatkan dukungan mereka kepada pemerintah Ukraina.
Baca juga: Ketua DPR AS kepada Trump: Saya Sudah Selesai Dengannya
Sementara Pelosi, yang awalnya menentang keras langkah pemakzulan, berharap agar Demokrat dapat tetap fokus dalam mengamankan kursi Senat dan Gedung Putih pada 2020.
Akan tetapi setelah tujuh petinggi Demokrat yang moderat menyatakan mendukung penyelidikan pemakzulan secara penuh pada Senin (23/9/2019) malam, sedikitnya 170 dari 235 anggota Demokrat di kursi DPR AS mendukung langkah itu.
"Saya ada di sana... pada 1990-an ketika kami menulis undang-undang tentang pengungkap rahasia (whistleblower) dan terus menulisnya untuk memastikan keamanan intelijen kami dan pengungkap rahasia kami," kata Pelosi.
"Saya tahu tujuan undang-undang itu dan kami melanjutkan dengan keseimbangan dan kehati-hatian saat kami menuliskannya."
Baca juga: Ketua DPR AS: Trump Tak Berharga untuk Dimakzulkan
"Saya dapat mengatakan dengan otoritas, tindakan pemerintah Trump telah merusak, baik keamanan nasional maupun intelijen kita, serta perlindungan kita terhadap pelapor, lebih dari keduanya," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan