“Shamima Begum: baby son dies in Syrian refugee camp” The three week old baby was British. @sajidjavid had a moral responsibility for the baby. He has behaved shamefullyhttps://t.co/reEtXRo2XE
— Diane Abbott (@HackneyAbbott) 9 Maret 2019
Hal sama juga dikatakan oleh Direktur Eksekusi kebijakan Save the Children Inggris, Kirsty McNeill.
"Ini merupakan tragedi yang bisa dihindari. Bayi kecil ini belum sampai berusia tiga minggu dan dia baru lahir, tapi meninggal di sebuah kamp yang padat dan dingin," tuturnya.
Menurutnya, ada sekitar 2.500 anak-anak lain di kamp pengungsian bersama orangtua mereka yang berasal dari luar Suriah.
Anggota parlemen sekaligus pemimpin House of Commons Inggris Andrea Leadson menyebut kematian bayi Shamima sebagai peristiwa tragis.
"Sungguh tragis, seorang bayi meninggal dan tentu saya mengerti ini masalah yang mengerikan.
Meski demikian, dia meyakini menteri berusaha utuk melindungi semua warga negara Inggris.
Baca juga: Suami Shamima Ingin Ajak Keluarga Kecilnya Pulang ke Belanda
Berbicara kepada BBC sebelum kematian Jarrah dipastikan, Javid mengaku berduka.
"Sedihnya ada banyak anak yang jelas tidak bersalah telah lahir di zona perang. Saya tidak punya apa-apa selain simpati untuk anak-anak yang terseret dalamnya," ujarnya.
"Ini menjadi pengingat, sangat berbahaya bagi siapa pun untuk berada di zona perang," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.