Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2019, 12:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Newsweek

MANCHESTER, KOMPAS.com - Sebuah lapangan tembak di kawasan North West England, Inggris, tengah menuai sorotan terkait dengan gambar target yang digunakan.

Ultimate Airsoft Range di Wallasey menggunakan gambar Shamima Begum, remaja yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai target latihan.

Diwartakan program BBC Victoria Derbyshire via Newsweek Rabu (27/2/2019), Ultimate Airsoft mengaku menerima permintaan dari pelanggan untuk gambar Shamima.

Baca juga: Pesan Saya kepada Shamima, Akui Kesalahanmu

Juru bicara Ultimate Airsoft berkata, sekolah menembak itu memperbolehkan anak usia enam tahun untuk ikut menembak jika didampingi orang dewasa.

"Tujuan dari adanya lapangan tembak ini adalah supaya mempelajari pentingnya keselamatan saat menangani senjata, sekaligus bersenang-senang," ujar juru bicara itu.

Dia mengungkapkan gambar target yang mereka berikan membuat para pelanggan bereaksi dan membicarakannya. Mengeluarkan "sisi lain" pelanggan.

Selain Shamima, Ultimate Airsoft juga menyediakan gambar target latihan publik figur lain. Seperti Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler.

Kemudian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemimpin kelompok Al-Qaeda Osama bin Laden, hingga penyanyi Justin Bieber.

Politisi sekaligus anggota parlemen dari Partai Buruh Angela Eagle yang mewakili Wallasey mengkritik adanya foto target latihan itu.

Dia menjelaskan tidak mendukung ada gambar orang sebagai target latihan karena bisa menyebabkan "salah penafsiran" ke depannya.

"Mereka harusnya tidak menggunakan gambar manusia sebagai target. Terlebih jika anak-anak tengah berlatih menembak," kecam Eagle.

Kecaman Eagle itu ditanggapi oleh Ultimate Airsoft dengan mengatakan gambar target yang dipilih tak selalu menampilkan opini pribadi anggotanya.

Pemilihan gambar Shamima terjadi ketika remaja berusia 19 tahun itu diwawancarai kali pertama oleh jurnalis The Times Anthony Loyd tiga pekan lalu.

Baca juga: Bayi Shamima Akan Diperlakukan sebagai Warga Inggris Jika Bisa Mencapai Kedutaan

Saat itu, remaja asal Bethnal Green mengaku tidak menyesal sudah bergabung dengan ISIS selama empat tahun terakhir.

"Karena tidak menunjukkan penyesalan serta simpati itulah, maka kami memutuskan untuk menggunakannya sebagai target latihan," terang juru bicara tersebut.

Shamima kabur dari Bethnal Green bersama dua temannya, Kadiza Sultana dan Amira Abase, dan menetap di Raqqa pada 2015 silam.

Dia menjadi perbincangan dunia setelah dalam wawancaranya dengan Loyd, Shamima meminta untuk pulang ke Inggris.

Sebabnya, dia tidak ingin bayi yang dilahirkannya di kamp pengungsi al-Hawl Suriah meninggal seperti dua anaknya terdahulu.

Namun, pemerintah Inggris melalui Menteri Dalam Negeri Sajid Javid memutuskan untuk mencabut kewarganegaraan Shamima karena menganggap dia sebagai ancaman.

Baca juga: Berubah Pikiran, Ayah Shamima Dukung Putrinya Pulang ke Inggris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com