Salin Artikel

Menteri Inggris Dikecam atas Kematian Putra Shamima di Suriah

Putra Shamima meninggal dunia selang beberapa pekan perempuan asal Inggris itu dicabut kewarganegaraannya.

Diwartakan Sky News, Sabtu (9/3/2019), Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengonfirmasi kematian bayi bernama Jarrah itu, dua hari setelah dibawa ke rumah sakit karena kesulitan bernapas.

Jarrah dilahirkan oleh remaja berusia 19 tahun tersebut pada pertengahan Februari 2019 di kamp pengungsian, setelah ISIS semakin terdesak.

Beberapa pekan sebelum meninggal, bayi itu memang berada dalam kondisi tidak sehat.

Shamima yang sebelumnya juga kehilangan dua anaknya di Suriah, mengatakan pada bulan lalu bahwa dia ingin pulang ke Inggris.

Keputusan Javid untuk mencopot kewarganegaraan Inggris Shamima memicu perdebatan nasional tentang haruskah remaja itu kembali ke negaranya.

Menanggapi kematian Jarrah, Menteri Dalam Negeri Bayangan Diane Abbott menentang sikap Javid atas kebijakannya terhadap Shamima.

"Meninggalkan seorang perempuan muda yang rentan dan seorang anak yang tidak bersalah di sebuah kamp pengungsian, di mana kita tahu angka kematian bayi tinggi, secara moral patut dicela," katanya.

"Menteri dalam negeri gagal melindungi anak Inggris ini dan dia punya banyak hal untuk dijawab," imbuhnya.

"Ini merupakan tragedi yang bisa dihindari. Bayi kecil ini belum sampai berusia tiga minggu dan dia baru lahir, tapi meninggal di sebuah kamp yang padat dan dingin," tuturnya.

Menurutnya, ada sekitar 2.500 anak-anak lain di kamp pengungsian bersama orangtua mereka yang berasal dari luar Suriah.

Anggota parlemen sekaligus pemimpin House of Commons Inggris Andrea Leadson menyebut kematian bayi Shamima sebagai peristiwa tragis.

"Sungguh tragis, seorang bayi meninggal dan tentu saya mengerti ini masalah yang mengerikan.

Meski demikian, dia meyakini menteri berusaha utuk melindungi semua warga negara Inggris.

Berbicara kepada BBC sebelum kematian Jarrah dipastikan, Javid mengaku berduka.

"Sedihnya ada banyak anak yang jelas tidak bersalah telah lahir di zona perang. Saya tidak punya apa-apa selain simpati untuk anak-anak yang terseret dalamnya," ujarnya.

"Ini menjadi pengingat, sangat berbahaya bagi siapa pun untuk berada di zona perang," imbuhnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/10/12174611/menteri-inggris-dikecam-atas-kematian-putra-shamima-di-suriah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke