BAGHOUZ, KOMPAS.com - Seorang tawanan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengungkapkan bagaimana dia dua kali nyaris dipenggal.
Ani Hussein Mosa ditangkap di Baghouz, Suriah, yang menjadi benteng pertahanan terakhir ISIS ketika terjadi badai pasir.
Sunday Times via Daily Mirror Minggu (3/3/2019) memberitakan, pria yang juga penyelundup itu menuturkan dia melihat bagaimana pria di sebelahnya dipenggal.
Baca juga: Anggota ISIS Dijejer di Jalan dan Dieksekusi oleh Kelompok Ekstremis Rival
Namun, entah kenapa meski sudah berada di antrian eksekusi selanjutnya, Ani mengaku algojo tidak jadi untuk membunuhnya.
Pada upaya eksekusi pertama itu, Mosa dibawa ke sebuah gudang dengan mengenakan rompi oranye untuk menjalani pemenggalan.
Terdapat tiga orang yang sudah berada di gudang tersebut dengan kamera mulai merekam. Mosa tahu mereka bakal menjadi bahan propaganda ISIS selanjutnya.
Pria di sebelahnya pun sudah menjalani pemenggalan. Mosa mengaku dia sangat takut kali karena hidupnya bakal segera berakhir.
"Mereka mendorong saya untuk berlutut dan menaruh pisau di tenggorokan saya. Saya tahu saya bakal segera mati," ungkap Mosa.
Namun ajaib. Dia selamat dengan anggota ISIS yang baru berusia 11 tahun menyeretnya dan segera menjebloskannya ke penjara.
Pada kesempatan kedua, Mosa mengklaim dia selamat dari pisau algojo setelah keluarganya mengajukan permintaan kepada Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.