Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2018, 22:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

7. Hubungan dengan AS
Pada 11 September 2001, AS melakukan serangan militer kepada kelompok Taliban yang mereka tuduh sebagai teroris di Timur Tengah.

Saat itu, Pakistan merupakan salah satu dari sedikit negara yang mengakui Taliban sebagai pemimpin resmi Afghanistan.

Washington mendekati Musharraf, dan menjanjikan bantuan 1 miliar dolar AS untuk memutuskan hubungan dengan Afghanistan, dan ikut "perang melawan terorisme" itu.

Di tengah ekonomi yang melemah, hubungan dengan India yang maish panas, Musharraf setuju memberikan AS akses ke tiga pangkalan udara guna menyerang Taliban.

Selain itu, Musharraf juga mengadakan aksi militer mengusir Taliban dari negaranya. Keputusan itu membuatnya menjadi target percobaan pembunuhan.

Baca juga: Polisi Pakistan Kembali Tahan Pervez Musharraf

8. Mundur dari Jabatan Presiden
Musharraf terpilih kembali sebagai presiden pada Oktober 2007. Namun, kemenangan itu ditentang oleh sejumlah hakim.

Sebab, dia masih berstatus sebagai kepala negara sekaligus panglima militer. 24 November 2007, Komisi Pemilihan Pakistan mengumumkan kemenangan Musharraf.

Dia melakukan aksi dengan memenjarakan hakim yang berseberangan dengannya, menangguhkan konstitusi, dan mengumumkan keadaan darurat.

Di 28 November 2007, dia mengumumkan pensiun dari militer, dan melakukan serangkaian manuver politik untuk mempertahankan kekuasaannya.

Pada 22 Maret 2008, Partai Rakyat Pakistan mengumumkan Ketua Parlemen Syed Yusaf Raza Gillani sebagai kandidat PM.

Penunjukan Gillani sebagai usaha membentuk pemerintahan yang bertujuan memberikan tekanan kepada Musharraf.

Baca juga: Pervez Musharraf Mendapatkan Pembebasan Bersyarat

7 Agustus 2008, koalisi berusaha melakukan pemakzulan dengan tuduhan Musharraf melakukan "pengikisan kepercayaan negara".

Awalnya, Musharraf menolak, dan menyatakan bakal mengalahkan siapapun yang mencoba mendongkel kekuasaannya.

Namun di 18 Agustus 2008, Musharraf mengundurkan diri sebagai tanggapan setelah oposisi makin gencar menyuarakan impeachment.

Jika pemakzulan itu jadi dilaksanakan, Musharraf terancam menerima tuduhan tindak korupsi dan usaha pembunuhan.

Dia diduga terlibat pembunuhan mantan PM Benazir Bhutto pada 2007, pembunuhan pemimpin pemberontak Balluchistan Akbar Bugti pada 2006, dan pemecatan ilegal para hakim pada 2007.

Baca juga: Pakistan Adili Pervez Musharraf dengan Tuduhan Pengkhianatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com