DOHA, KOMPAS.com - Menlu AS Mike Pompeo memuji penandatanganan kesepakatan dengan Taliban sebagai "hari penting", yang bertujuan memberi perdamaian di Afghanistan.
Pompeo menemui 31 delegasi kelompok pemberontak dalam dua upacara yang digelar di ibu kota Qatar, Doha, setelah konflik berusia 18 tahun itu.
Tak hanya merayakan "hari penting" itu, Pompeo juga memberikan serangkaian daftar kepada Taliban yang harus mereka ikuti untuk menunjang kesuksesan.
Baca juga: Perjanjian Damai AS-Taliban, Ini 4 Poin yang Perlu Anda Ketahui
Dalam pidatonya dilansir Sky News Sabtu (29/2/2020), Menlu AS 56 tahun itu mengatakan, negaranya dan Taliban tenggelam dalam sikap bermusuhan dan ketidakpercayaan.
Pompeo berujar upaya memberi perdamaian di Taliban mulai menunjukkan hasil setelah Taliban menyiratkan ketertarikan untuk mencapai perdamaian.
Taliban disebut memutus relasi dengan Al Qaeda dan kelompok teroris lainnya. "Mereka juga mengakui bahwa mecapai kemenangan lewat militer adalah mustahil," katanya.
Kesepakatan itu diteken perwakilan dua negara. Dari AS diwakili Zalmay Khalilzad. Sementara Taliban mengajukan Ketua Politik Mullah Abdul Ghani Baradar.
Dalam perjanjian tersebut, Washington menyepakati mereka akan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan paling lambat dalam 14 bulan.
Kemudian mereka tidak akan menggunakan kekerasan melawan rakyat Afghanistan, maupun mengintervensi segala urusan dalam negeri.
Baca juga: AS Akan Tarik Mundur Semua Pasukannya dari Afghanistan dalam 14 Bulan
AS juga berjanji bakal menyediakan dana tahunan yang akan dipergunakan untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat pasukan Afghanistan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.