Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Sayap Kanan Italia Janji Deportasi Massal Migran Afrika

Kompas.com - 19/02/2018, 19:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Italia bakal memasuki masa pemilihan umum pada 4 Maret mendatang. Partai-partai pun berkampanye untuk menarik dukungan.

Isu utama yang tengah dibahas adalah migrasi. Sejak penembakan Macerata 5 Februari lalu, partai sayap kanan menjanjikan reformasi perlakuan migran asal Afrika.

Salah satunya adalah Liga Utara alias Lega. Dilansir The Guardian Senin (19/2/2018), partai pimpinan Matteo Salvini itu bakal memulangkan seluruh migran Afrika.

Diperkirakan, ada sekitar 400.000 orang migran yang berasal antara lain dari Nigeria, Tunisia, dan Maroko.

Tidak hanya itu. Mereka bakal mendesak pengadilan suaka untuk tidak memberi suaka kepada setiap migran Afrika yang mencoba menyeberangi Mediterania.

Baca juga : Penembakan di Italia, 6 Migran Afrika Terluka

Guglielmo Picchi, anggota Parlemen Italia dari Lega, berkata bakal ada banyak cara untuk mempercepat proses deportasi.

"Saya tidak ingin menggunakan kata sanksi. Namun, melalui sektor ekonomi, kami bisa menekan negara asal migran untuk menerima mereka kembali," kata Picchi.

Komentar Picchi keluar setelah Lega menganggap pemerintahan Perdana Menteri Paolo Gentiloni dianggap gagal mengurangi jumlah migran.

Padahal, Menteri Dalam Negeri Marco Minniti telah membuat langkah yang cukup kontroversial.

Yakni, menjalin kerja sama secara rahasia dengan milisi dan suku di Libya yang selama ini dikecam oleh dunia internasional karena dituding melakukan perdagangan manusia.

Cara ini langsung dikritik oleh analis Eurasia Group, Riccardo Fabiani. Dia berpendapat, janji itu bakal memberikan kesulitan, baik legal maupun diplomatik.

"Secara internasional, deportasi massal bakal menjadi sangat kontroversial di Eropa. Prosesnya bakal rumit dan menghabiskan banyak biaya," terang Fabiani.

Fabiani langsung mengusulkan agar Italia bisa mempertimbangkan sebuah strategi diplomatik lewat negosiasi dengan Perancis dan Austria.

"Jika Italia pintar, mereka bisa berdiskusi dengan negara Eropa lain. Caranya, Italia bisa mengancam bakal membuka perbatasan utara," kata Fabiani.

Baca juga : Israel Mulai Kirim Surat Pemberitahuan Deportasi ke Migran Afrika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com