Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 23:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Otoritas Israel mulai mendistribusikan surat pemberitahuan deportasi kepada ribuan pengungsi dan migran Afrika yang masih tinggal di wilayahnya.

Para migran tinggal memiliki waktu 60 hari sebelum dihadapkan pada ancaman penjara jika masih bertahan. Surat pemberitahuan itu mulai dikirimkan pada Minggu (4/2/2018).

Jika para migran bersedia dipulangkan secara sukarela dalam jangka waktu yang telah ditentukan, pemerintah bersedia memberikan uang saku 3.500 dolar AS (sekitar Rp 47 juta) dan tiket pesawat.

Baca juga: Netanyahu: Tiga Bulan, Migran Afrika Keluar dari Israel atau Dipenjara

Para migran yang berjumlah sekitar 60.000 orang, kebanyakan berasal dari Sudan dan Eritrea, diberi batas waktu hingga 1 April 2017. Jika tetap bertahan, mereka harus berhadapan dengan hukum di Israel.

Data dari pemerintah Israel menyebut sekitar 20.000 migran telah dipaksa keluar. Sementara banyak di antara mereka yang bertahan dan tinggal di Israel bekerja dengan pendapatan rendah.

Israel tetap membuka peluang memberi suaka, namun jumlahnya tidak sampai satu persen dari yang diajukan dan pengajuan suaka yang diterima bertumpuk selama bertahun-tahun.

Dalam surat pemberitahuan, para pencari suaka diberitahu akan dikirimkan ke negara yang tidak disebutkan namanya dengan pemerintahan yang stabil dan telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir.

Negara tujuan para migran juga disebut siap menerima ribuan penduduk dari berbagai negara Afrika.

Meski dijanjikan uang saku dan tiket pesawat, namun banyak dari migran dan pengungsi Afrika yang takut dikirim ke negara Afrika Timur. Mereka juga lebih memilih dipenjara daripada dikirim ke negara lain.

Baca juga: Protes Aturan Imigrasi, Pilot Israel Tolak Bawa Imigran Afrika

Upaya mengirim para migran keluar dari Israel itu telah ditentang banyak pihak, mulai dari komunitas pilot, dokter, penulis, rabi, hingga korban Holocaust dan juga PBB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com