CODOGNO, KOMPAS.com - Jalanan begitu sepi. Sekolah-sekolah ditutup, daun jendela di restoran dan toko juga tidak dibuka di Codogno.
Begitulah suasana di kota kecil kawasan utara Italia itu ketika wabah virus corona menghantam, menjadikan tempat itu sebagai kota hantu.
"Ini adalah hal normal baru. Tidak ada yang boleh masuk. Tidak ada yang boleh keluar," kata salah satu warga bernama Antonio Bernocchi.
Baca juga: Virus Corona di Italia Utara, Uni Eropa Belum Batasi Perjalanan Wisatawan
Dia mengungkapkan suasananya begitu berbeda. Semua tempat tertutup dengan hanya sedikit orang beraktivitas, yang memandang satu sama lain secara aneh.
Kota kecil dengan populasi 15.000 jiwa, Codogno dianggap sebagai lokasi awal penyebaran virus corona di Italia pada pekan lalu.
Sosok yang pertama kali menyebarkannya disebut merupakan seorang pria berusia 30-an akhir, di mana dia terinfeksi dari temannya yang baru saja kembali dari China.
Kota di Provinsi Lombardy itu ditutup bersama dengan 10 kota lainnya di area utara, di mana polisi memasang pos pemeriksaan dan warga menganre membeli makanan.
Harian lokal menyebut Codogno sebagai " Wuhannya Italia". Merujuk pada kota di China yang menjadi asal penyebaran virus corona.
Tetapi bagi 50.000 warga di gugusan desa dan kota di kawasan, mereka berusaha menyesuaikan diri dan menjalani kehidupan seperti biasa.
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Capai 7 Orang, Italia Buru Penyebar Super
Bernocchi menuturkan, segalanya terjadi begitu cepat. Dalam 24 jam, mereka langsung mendapati kabar dua korban meninggal dan puluhan lainnya tertular.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan