Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Wilayah-wilayah yang Berpontensi Menyusul Catalonia

Kompas.com - 30/10/2017, 12:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Nama Catalonia kini menjadi buah bibir di mana-mana terkait keputusan untuk melepaskan diri dari Spanyol.

Meski Catalonia hanya sebuah wilayah kecil di sudut Spanyol, tetapi langkah untuk menentukan kemerdekaan banyak dipantau wilayah lain yang memiliki keinginan serupa.

Banyak negara-negara di Eropa, misalnya Jerman atau Italia, yang beberapa daerah mereka memiliki bahasa, budaya, dan sejarah yang berbeda.

Sejumlah perbedaan ini membuat beberapa daerah itu berniat untuk merdeka atau setidaknya menuntut otonomi lebih besar.

Baca juga : Kota Kecil Catalonia Ini Sudah 350 Tahun Merdeka dari Spanyol

Daerah-daerah ini mengamati terus perkembangan dan jika Catalonia sukses menjadi negara independen maka bukan tak mungkin beberapa wilayah lain di Eropa akan menyusul.

Mana saja daerah-daerah di Eropa yang berpotensi menyusul jejak Catalonia?

Venesia dan Lombardy (Italia)

Sebuah taksi meluncur di jalanan kota Milan, Italia dengan ajakan menggelar referendum ditempelkan di badan mobil itu.MIGUEL MEDINA / AFP Sebuah taksi meluncur di jalanan kota Milan, Italia dengan ajakan menggelar referendum ditempelkan di badan mobil itu.
Dua wilayah paling kaya di Italia, Lombardy dan Veneto telah menggelar referendum pada Oktober lalu untuk mendapatkan otonomi lebih luas.

Kedua wilayah ini juga memiliki kelompok pro-kemerdekaan yang cukup kuat. Kelompok ini beralasan uang pajak mereka digunakan pemerintah untuk membantu wilayah selatan Italia yang lebih miskin.

Seperti kasus Catalonia dan Spanyol, konstitusi Italia juga sudah memblokir rencana kedua wilayah itu menggelar referendum kemerdekaan.

Baca juga : Spanyol Tak Berikan Pilihan, Catalonia Tetap Ingin Merdeka

Sehingga yang paling memungkinkan adalah rakyat kedua wilayah itu akan meminta otonomi lebih luas dan bagian dari uang pajak yang lebih besar.

Pada 2014, kota Venesia yang menjadi bagian Italia pada 1866, sudah menggelar referendum tak mengikat terkait kemerdekaan wilayah itu.

Hasilnya, 2,1 juta warga atau 89 persen suara menginginkan kota itu lepas dari pemerintahan Roma.

Mereka berpendapat uang pajak yang dibayarkan justru tak mereka rasakan dan malah digunakan untuk membangun wilayah selatan Italia.

Brussels, ibu kota Belgia.NOVA DIEN Brussels, ibu kota Belgia.
Flanders dan Wallonia (Belgia)

Belgia adalah negara yang terpecah antara tiga hal yaitu komunitas, bahasa, dan wilayah.

Flanders dan komunitas Flemish yang tinggal di wilayah utara negeri itu menggunakan bahasa Belanda, sementara di sisi selatan sebagian besar menggunakan bahasa Perancis.

Lalu masih ada wilayah berbahasa Jerman di sisi timur negeri yang dikenal dengan cokelatnya itu. Hingga saat ini diketahui gerakan-gerakan kemerdekaan di tiap wilayah tersebut tetap terjaga.

Baca juga : Dua Tokoh Kemerdekaan Catalonia Dijebloskan ke Bui

Partai Aliansi Flemish Baru, sebuah kelompok konservatif yang mendominasi parlemen Belgia, terus mendorong pemisahan bertaham wilayah berbahasa Belanda ini dari Belgia.

Seperti dikabarkan Euronews, partai ini bahkan menggantung bendera Catalonia di luar kantor mereka sebagai bentuk dukungan.

Dalam pemilihan umum 2019, isu kemerdekaan wilayah Flemish ini dipastikan tidak akan menghilang dari ruang publik.

Basque (Spanyol)

Bilbao, kota terbesar di wilayah Basque, Spanyol.Wikipedia Bilbao, kota terbesar di wilayah Basque, Spanyol.
Basque mungkin adalah wilayah yang paling memantau perkembangan di Catalonia. Sebab, wilayah ini juga merupakan daerah otonomi yang berada di sisi utara Spanyol.

Seperti Catalonia, Basque memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dengan Spanyol.

Basque juga memiliki sejarah kekerasan dalam upayanya memerdekakan diri dari Spanyol salah satu yang terkenal adalah kelompok separatis ETA.

Baca juga : Bercerai dengan Spanyol, Banyak Perusahaan Hengkang dari Catalonia

Namun, kelompok ini kemudian menyerukan gencatan senjata pada 2010 yang lalu dipermanenkan setahun kemudian.

Meski demikian, gerakan untuk memisahkan diri dari Spanyol tidak mati. Partai politik terbesar di wilayah itu Partai Nasionalis Basque mengatakan, mereka berharap bisa mengikuti Catalan menggelar referendum kemerdekaan.

Seorang pemuda membawa bendera Skotlandia di dekat sebuah TPS sesaat sebelum referendum dimulai. Referendum yang digelar Kamis (18/9/2014) ini akan menentukan apakah Skotlandia akan menjadi sebuah negara independen atau tetap di bawah bendera Inggris Raya.AP Photo/David Cheskin Seorang pemuda membawa bendera Skotlandia di dekat sebuah TPS sesaat sebelum referendum dimulai. Referendum yang digelar Kamis (18/9/2014) ini akan menentukan apakah Skotlandia akan menjadi sebuah negara independen atau tetap di bawah bendera Inggris Raya.
Tyrol Selatan (Italia)

Wilayah ini berada di wilayah paling utara Italia yang dikenal dengan nama Alto Adige.
Namun, wilayah ini amat tidak Italia karena hanya seperempat dari 510.000 penduduknya berbahasa Italia, selebihnya lebih memilih berbahasa Jerman.

Meski sudah mengenyam status otonomi sejak 1972, kelompok yang ingin melepaskan diri dari Italia dan bergabung kembali dengan Austria masih terus berjuang.

Apalagi, wilayah ini dulunya memang merupakan wilayah Kekaisaran Austro-Hungaria yang kemudian diserahkan ke Italia usai Perang Dunia I.

Skotlandia

Salah satu negara yang juga memantau perkembangan Catalonia adalah Skotlandia.

Pemerintah Inggris menyetujui referendum kemerdekaan digelar pada 2014. Hasilnya, 55 persen warga Skotlandia memilih untuk tetap menjadi bagian dari Britania Raya.

Baca juga : Referendum Catalonia, 90 Persen Suara Memilih Merdeka

Meski demikian Partai Nasional Skotlandia (SNP) belum menyerah dan terus memperjuangkan referendum kemerdekaan baru.

Menyusul kemenangan Catalonia dalam referendum, pemimpin SNP Nicola Sturgeon mengatakan, pengaruh kekuatan Catalonia tak bisa diabaikan namun dia menegaskan pembicaraan harus digelar antara Skotlandia dan Inggris.

Sturgeon nyaris bisa menggelar referendum kemerdekaan kedua tetapi partainya kehilangan kursi dengan jumlah signifikan pemilihan umum tahun ini.

Analis politik menilai, kekalahan SNP ini menunjukkan rakyat Skotlandia kini tak terlalu berselera untuk memberikan suara dalam referendum kemerdekaan dalam waktu dekat.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com