BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah ledakan terjadi markas pemberontak di Idlib, Suriah, pada Minggu (7/1/2018) menewaskan 23 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk penduduk sipil.
Mayoritas korban tewas merupakan pejuang dari kelompok pemberontak. Sementara, ada 7 warga sipil yang kehilangan nyawa.
Dilansir dari Straits Times, lembaga Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah menyatakan ledakan tersebut menargetkan sasaran markas kelompok pemberontak di Idlib.
Baca juga : Pangkalan Udara Rusia di Suriah Diserang, 2 Tentaranya Tewas
Belum diketahui secara pasti bagaimana ledakan itu terjadi. Namun, salah satu sumber menyebutkan ledakan yang mengguncang kota di distrik Thalatheen itu dilakukan dengan menggunakan bom mobil atau serangan pesawat tak berawak.
Ambulans meluncur ke lokasi ledakan. Tim penyelamat berupaya untuk mengangkat jenazah dan mengevakuasi korban luka akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Provinsi Idlib terletak di perbatasan Turki dan menjadi benteng kelompok pemberontak di Suriah, salah satu pendukung utama perlawanan terhadap Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Baca juga : Helikopter Rusia Jatuh di Suriah, Dua Pilot Tewas
Tentara Suriah dan sekutunya melancarkan serangan sejak Oktober 2017 untuk merebut kembali provinsi Idlib dan Hama.
Pasukan pemberontak utama di Idlib adalah kelompok Tahrir Al Sham, yang dipelopori oleh mantan afiliasi Al Qaeda di Suriah. Sebelumnya, kelompok itu bernama Nusra Front.
Suriah kehilangan Idlib dalam perang sekitar 2015. Wilayah itu menjadi satu-satunya provinsi yang sepenuhnya berada di bawah kendali oposisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.