KIEV, KOMPAS.com - Sejumlah demonstran di Ukraina lembari bus yang membawa warga yang dievakuasi dari China, di tengah ketakutan mereka akan wabah virus corona.
Para pendemo di desa Novi Sanzhary, Region Poltava, terlibat bentrok dengan polisi ketika iring-iringan 70 kendaraan hendak ke pusat karantina.
Demonstran melempari batu bus yang membawa warga Ukraina dari China, di mana ada bus yang kacanya hancur. Namun, tidak dilaporkan ada korban luka.
Baca juga: Rusia Jalin Koordinasi dengan China Tangani Kasus Virus Corona
Sementara di luar bus, sembilan polisi dan satu warga sipil harus menerima perawatan karena bentrok, dilansir Sky News Jumat (21/2/2020).
Ratusan polisi berpelindung lengkap dan kendaraan lapis baja sudah siaga di hadapan pengunjuk rasa yang menunggu rombongan bus itu.
Sejak dini hari waktu setempat, ratusan warga sudah memblokade jalur ke pusat karantina, di mana mereka menyatakan takut tertular virus corona.
Pendemo, yang beberapa di antaranya mabuk, memblokir jalan, membakar ban, dan berkelahi dengan polisi anti huru-hara yang mensterilkan area.
Salah satu pengunjuk rasa diketahui berusaha menabrak petugas keamanan menggunakan mobil, dengan polisi menyatakan menahan setidaknya 24 orang.
Setelah beberapa jam bentrokan, bus yang membawa warga dari China dilaporkan sudah berada di pusat isolasi, agar karantina selama dua pekan bisa dimulai.
Baca juga: Kisah Korban Selamat Virus Corona (1): Badan Saya Mulai Hangat, Saya Panik
Seorang warga yang dievakuasi dari Negeri "Panda", mengenakan topeng, sempat mengintip dari jendela karena lambatnya bus yang mengangkut mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.