Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 19:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh negara Barat mendukung "teroris" karena tak berpihak padanya dalam serangan melawan Kurdi Suriah.

"Bisakah Anda bayangkan seluruh negara Barat berpihak pada teroris, dan mereka semua, termasuk NATO dan Uni Eropa, menyerang kita?" tanya Erdogan.

Baca juga: Erdogan Ancam Bakal Hancurkan Kepala Pasukan Kurdi Jika Tak Keluar dari Zona Aman

Dalam pidatonya di Istanbul. Erdogan menuding bahwa Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) bergabung dengan NATO tanpa sepengetahuan Turki.

Ankara menyebut YPG merupakan "teroris" karena dianggap kepanjangan tangan dari Partai Rakyat Kurdistan (PKK) yang mengobarkan pemberontakan pada 1984.

Diberitakan AFP Senin (21/10/2019), PKK dimasukkan dalam daftar hitam dan dinyatakan sebagai organisasi teror oleh Turki, AS, maupun Uni Eropa.

Operasi militer Turki terhadap Kurdi Suriah yang terlibat peran sentral dalam pemberantasan ISIS mendapat kecaman luas dari negara Barat.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan dia "sangat khawatir" akan serangan 9 Oktober yang menghantam Kurdi di perbatasan.

Erdogan berkilah dirinya tak berusaha mencaplok wilayah Suriah. "Kami melihat tuduhan ini adalah penghinaan besar terhadap kami," keluhnya.

Turki mengumumkan penundaan selama 120 jam setelah Erdogan bertemu Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Erdogan setuju untuk menunda serangan dengan catatan, milisi Kurdi harus meninggalkan perbatasan demi menciptakan "zona aman".

Presiden berusia 65 tahun itu direncanakan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin resor Laut Hitam Sochi pada Selasa (22/10/2019).

Baca juga: [POPULER INTERNASIONAL] Erdogan Buang Surat Trump | Kasus Keluarga di Belanda yang Sembunyi Menunggu Kiamat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com