Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Erdogan Buang Surat Trump | Kasus Keluarga di Belanda yang Sembunyi "Menunggu Kiamat"

Kompas.com - 18/10/2019, 06:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pada akhir pekan lalu, publik Belanda dibuat terkejut dengan penemuan keluarga yang disebut bersembunyi selama sembilan tahun.

Penemuan yang diawali dengan kedatangan si anak tertua di bar lokal kemudian berujung pada penangkapan seorang pria warga negara Austria.

Kemudian, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disebut membuang surat yang ditulis oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dua kabar ini bisa Anda nikmati dalam empat artikel populer internasional sepanjang Kamis (17/10/2019) hingga Jumat pagi (18/10/2019).

1. Kasus Keluarga Belanda Bersembunyi 9 Tahun "Menunggu Kiamat", Pria Austria Ditahan
Kepolisian Belanda menahan seorang pria Austria yang dianggap sebagai penyebab sebuah keluarga bersembunyi selama sembilan tahun terakhir.

Penyidik mencurigai pria itu sengaja menahan ayah dan lima anaknya tanpa persetujuan mereka di rumah peternakan terpencil sebelum diselamatkan.

Pria 58 tahun, diidentifikasi bernama Josef B, ditahan setelah polisi menemukan keluarga itu di ruangan rahasia di Ruinerwold, Belanda.

Bagaimana tetangga sekitar maupun pejabat kota asal si pelaku mengenai perilakunya, Anda bisa membacanya di sini.

2. Keluarga Belanda yang Bersembunyi 9 Tahun "Menunggu Hari Kiamat" Memakai "Bahasa Khayalan"
Keluarga di Belanda yang bersembunyi selama sembilan tahun karena "menunggu hari kiamat" disebut hampir tak bisa berbicara.

Ketika dikeluarkan dari rumah yang menjadi lokasi penyekapan, polisi mengatakan keluarga itu makan dan tidur di lantai ruangan tanpa jendela.

Selain itu, keluarga tersebut dilaporkan juga menggunakan "bahasa khayalan". Apa maksudnya itu? Anda bisa menemukan jawabannya di sini.

3. Turki "Sandera" Sekitar 50 Senjata Nuklir AS yang Tersimpan di Pangkalan Udara Bersama
Sekitar 50 senjata nuklir milik Amerika Serikat (AS) yang tersimpan di pangkalan udara milik Turki diberitakan "disandera" Ankara.

Kabar itu terjadi di tengah upaya Washington supaya pemerintahan Presiden Erdogan bersedia menghentikan serangan atas Kurdi Suriah.

Pejabat di AS mempertimbangkan langkah untuk menarik senjata pemusnah massal yang disebut diletakkan di Pangkalan Udara Incirlik, Turki.

Namun, langkah itu disebut bagaikan buah simalakama. Mengapa demikian? Anda bisa menyimak penjelasannya di tautan ini.

4. Erdogan Disebut Buang Surat dari Donald Trump ke Tempat Sampah
Presiden Turki Erdogan disebut membuang surat yang dikirim oleh Presiden AS Donald Trump berisi bujukan supaya melakukan gencatan senjata.

Dalam suratnya, Trump menyebut dia tidak ingin memandang Erdogan sebagai "penjahat" karena melakukan serangan terhadap Kurdi di Suriah.

Dalam surat tersebut, Trump disebut memberi tahu Erdogan agar tidak menjadi "pria keras" dan tidak mengambil "tindakan bodoh".

Seperti apa sikap Erdogan begitu menerima surat tersebut dari Trump? Anda bisa membacanya secara lengkap di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com