ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan kepada Kurdi di Suriah untuk segera menarik pasukannya dari zona aman di sepanjang perbatasan.
Erdogan bahkan mengancam bakal "menghancurkan kepala" pasukan Kurdi yang tidak menarik diri dari zona aman yang telah ditentukan berdasar kesepakatan yang diperantarai AS itu.
Erdogan memberi batas waktu kepada pasukan Kurdi di Suriah untuk meninggalkan zona aman hingga Selasa (22/10/2019) malam pekan depan.
"Jika penarikan tidak terjadi hingga Selasa malam, kami akan mulai dari mana kami berangkat dan melanjutkan dengan 'menghancurkan kepala' para teroris," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi di kota Kayseri, Anatolia tengah.
Baca juga: Bertemu Wapres AS, Turki Sepakat Tunda Serangan atas Kurdi Suriah
Turki telah sepakat untuk menangguhkan serangannya terhadap Kurdi di Suriah selama lima hari dan mengakhiri serangan jika pasukan yang dipimpin Kurdi telah menarik diri dari zona aman di perbatasan yang diusulkan melalui pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Mike Pence di Ankara.
Erdogan juga memberikan beberapa rincian dari pembicaraannya dengan pihak AS, menambahkan bahwa Ankara menyetujui tenggat waktu 120 jam setelah permintaan awal "satu malam" untuk penarikan.
"Jika janji-janji yang diberikan kepada negara kami tidak ditepati, seperti yang di lakukan di masa lalu, kami tidak akan menunggu dan memulai kembali operasi segera setelah batas waktu yang kami berikan berakhir," katanya.
Erdogan mengatakan dia juga telah memberi tahu Presiden AS Donald Trump tentang posisi Ankara selama melakukan pembicaraan telepon pada Jumat malam.
Baca juga: Kurdi Suriah Bakal Patuhi Gencatan Senjata dengan Turki, tapi...
Presiden Turki juga telah menjadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di resor Laut Hitam Sochi, pada Selasa depan, yang tumpang tindih dengan batas waktu 120 jam.
Ankara menganggap milisi YPG Kurdi Suriah sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, sebuah kelompok yang telah memerangi pemberontakan berdarah di Turki selama 35 tahun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan