Namun Teheran membantah telah membuat perjanjian terkait tujuan kapal tanker demi mengamankan pembebasan kapal itu.
"Iran tidak memberikan jaminan atas Grace 1 yang tidak pergi ke Suriah untuk menjamin pembebasannya," tulis pernyataan di situs media pemerintah, yang mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.
Baca juga: Otoritas Gibraltar Putuskan Segera Membebaskan Kapal Tanker Iran
Sementara untuk nasib kapal tanker Stena Impero yang ditahan Garda Revolusi Iran pada 19 Juli lalu dalam langkah tit-for-tat oleh Teheran, disebut belum akan dibebaskan sebelum krisis dengan Inggris berakhir.
Disampaikan seorang anggota senior parlemen Iran, krisis dalam hubungan antara Iran dengan Inggris tidak akan berakhir sampai kapal tanker Adrian Darya 1 sampai dengan selamat di tempat tujuannya.
"Sampai kapal tanker minyak Iran tiba di tujuannya, Inggris harus membantu mengakhiri krisis," kata Heshmatollah Falahatpisheh, anggota komite keamanan nasional dan urusan luar negeri parlemen Iran, seperti dikutip kantor berita ISNA.
"Ini berarti bahwa krisis dengan Inggris belum berakhir. Inggris memiliki tanggung jawab utama untuk mengakhiri krisis kapal tanker minyak," lanjut Falahatpisheh.
Mousavi mengatakan bahwa Teheran masih menanti keputusan pengadilan tentang dugaan pelanggaran maritim yang dilakukan kapal tanker Stena Impero dan berharap prosedur itu dapat segera selesai.
Baca juga: Iran Klaim Sita Kapal Tanker Asing yang Coba Selundupkan Minyak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.