Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Saya Tidak Tahu Apa Pun soal WikiLeaks

Kompas.com - 13/04/2019, 10:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak tahu-menahu tentang WikiLeaks, situs yang mengungkap banyak dokumen rahasia pemerintahan ke dunia maya.

Pernyataan Trump tersebut dibuat saat menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya di Gedung Putih, Kamis (11/4/2019), beberapa jam seusai penangkapan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, di London.

Saat dimintai komentar oleh para jurnalis terkait penangkapan Assange, Trump langsung menjawab, "Saya tidak tahu apa pun tentang WikiLeaks. Itu bukan hal saya."

Namun, pernyataan sang presiden itu berlawanan dengan sikapnya selama masa kampanye kepresidenan pada 2016.

Baca juga: Ketika Trump Mengaku Ayahnya Lahir di Jerman, padahal...

Russian Times (RT) menemukan, Trump jauh lebih terbuka membicarakan tentang situs transparansi tersebut saat dirinya masih belum menjabat sebagai presiden AS.

Trump bahkan sangat memuji kinerja WikiLeaks setelah situs itu membocorkan dokumen kampanye dari saingannya, Hillary Clinton.

Dalam sejumlah cuplikan pidato selama kampanye, yang dirangkum RT dan diunggah ke akun Twitter miliknya, terlihat jika Trump beberapa kali menyebut situs itu dengan istilah "luar biasa" dan bahkan Trump sempat berkata jika dirinya "mencintai" apa yang dilakukan situs itu.

Ironisnya, pernyataan itu justru digunakan untuk melawan Trump oleh para pendukung teori konspirasi yang menganggap Trump telah bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk memenangi pemilihan.

Rusia telah dituduh meretas jaringan komputer Komite Nasional Demokrat (DNC) untuk mencuri dokumen dan merilisnya melalui WikiLeaks. Tuduhan itu dibantah Moskwa maupun Trump.

Pendiri WikiLeaks Julian Assange telah ditahan oleh otoritas Inggris di London pada Kamis (11/4/2019) setelah suaka politiknya dicabut oleh pemerintah Ekuador yang juga menangguhkan kewarganegaraannya.

Baca juga: Pakar HAM PBB Sebut Assange Terancam Disiksa Jika Diekstradisi ke AS

Petugas dari kepolisian London lantas diizinkan untuk masuk ke dalam kantor kedutaan besar Ekuador untuk menyeret Assange keluar, mengakhiri persembunyiannya selama hampir tujuh tahun dengan misi diplomatik.

Banyak yang kemudian mengaitkan penangkapan Assange dengan permohonan deportasi oleh AS, yang menganggap Assange terlibat dalam kasus konspirasi dengan sumber WikiLeaks, Chelsie Manning, dalam kebocoran dokumen militer rahasia AS satu dekade lalu.

Sidang untuk memutuskan deportasi Assange ke AS akan digelar pada 2 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com