Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2019, 23:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pakar hak asasi manusia PBB menyebut pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang baru-baru ini ditahan kepolisian Inggris, tidak dijamin mendapat persidangan yang adil jika diekstradisi ke AS.

Disampaikan Nils Melzer, pelapor khusus PBB untuk kasus penyiksaan dan perlakuan kejam, kredibilitas sistem peradilan As dalam kasus-kasus keamanan nasional masih perlu dipertanyakan.

Melzer juga menyebut keputusan pemerintah Ekuador untuk menghentikan perlindungan diplomatik terhadap Assange telah melanggar norma internasional.

Namun Melzer mengatakan, kekhawatiran terbesarnya saat ini adalah apabila Assange, yang selama tujuh tahun terakhir berlindung di kedutaan Ekuador di London, akhirnya diekstradisi ke AS.

"Saya cemas tentang persidangan yang adil," kata Melzer, yang termasuk aktif dalam mengawal kasus Assange, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: Pendiri Situs WikiLeaks Julian Assange Ditangkap Polisi Inggris

"Saya khawatir dia akan mendapat ditahan di AS, yang mana menjadi bagian yang sangat bermasalah."

"AS selama satu dekade terakhir sayangnya belum mampu membuktikan sebagai negara yang aman sehubungan dengan ketentuan penyiksaan dalam kasus-kasus yang melibatkan keamanan nasional," tambah Melzer, seperti dikutip AFP.

Pernyataan Melzer mengacu pada dugaan praktik penyiksaan yang dilakukan di fasilitas penahanan AS di Teluk Guantanamo, serta tentang metode "papan air" yang pernah disebut Trump sebagai teknik interogasi yang efektif.

Assange ditahan kepolisian Inggris di London, pada Kamis (11/4/2019) setelah pemerintah Ekuador memutuskan mengakhiri perlindungan diplomatiknya.

Hal tersebut dikaitkan dengan permintaan dari AS untuk mengekstradisi Assange, yang bakal diputuskan dalam persidangan di pengadilan Inggris, pada 2 Mei mendatang.

Pemerintah AS telah mendakwa Assange dengan tuduhan melakukan peretasan komputer sebagai bagian dari kegiatan pembocor informasi.

Namun Melzer khawatir bahwa tuduhan kepada Assange akan diperluas, terutama jika Departemen Kehakiman AS mampu membawa Assange ke wilayah Amerika Serikat.

Baca juga: Cabut Suaka Julian Assange, Presiden Ekuador Disebut Pengkhianat

Menurut pakar PBB, terlepas dari pandangan pribadi terhadap Assange, menyebut secara hak asasi manusia, yang dilakukan Assange tidak berbeda dengan pekerjaan seorang wartawan investigasi, yang mengungkapkan informasi yang coba disembunyikan oleh negara.

"Implikasi keamanan nasional dari tuduhan itu, digabungkan dengan fakta bahwa AS adalah negara yang masih menjalankan praktik hukuman mati, jelas menjadi keprihatinan serius," ujar pakar PBB itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com