VATICAN CITY, KOMPAS.com - Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan pemimpin pemberontak sekaligus mantan wakil presiden Riek Machar akan menghadiri retret di Vatikan yang digelar pada 10-11 April 2019.
Vatikan mengeluarkan pernyataan pada Selasa (9/4/2019), kedua rival tersebut akan menghadiri kesempatan untuk pertemuan dan rekonsiliasi.
"Pertemuan keduanya memiliki misi dan tanggung jawab untuk bekerja demi masa depan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Sudan Selatan," demikian pernyataan dari Vatikan.
Seperti diketahui, Sudan Selatan lahir dalam semangat optimisme pada 2011 setelah merdeka dari Sudan.
Baca juga: Gadis 16 Tahun di Sudan Selatan Dilelang di Facebook
Namun persaingan antara Kiir dan Machar menimbulkan perang saudara pada 2013 yang ditandai dengan kekerasan brutal, pemerkosaan dan peringatan PBB tentang pembersihan etnis.
Lebih dari 380.000 orang telah meninggal dan empat juta orang telah meninggalkan rumah mereka.
Pada 2015, kesepakatan perdamaian membawa Machar kembali sebagai wakil presiden, tetapi kemudian menjadi berantakan pada tahun berikutnya. Machar pun akhirnya melarikan diri dari negara itu.
Namun, dia berencana untuk kembali bulan depan di bawah perjanjian perdamaian yang ditandatangani di Addis Ababa pada September tahun lalu.
Meski demikian, proses itu telah dibayangi oleh kekhawatiran akan rasa tidak aman dan kurangnya persiapan.
Paus Fransiskus berulang kali menyuarakan keprihatinannya terhadap Sudan Selatan. Dia memberikan audiensi kepada Kiir bulan lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.