Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Diberi Uang untuk Beli Mobil, Warga Sudan Selatan Marah

Kompas.com - 27/07/2018, 14:12 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

JUBA, KOMPAS.com - Sebanyak 400 orang anggota parlemen Sudan Selatan mendapat pinjaman dari pemerintah masing-masing sebesar 40.000 dolar AS atau sekitar Rp 577 juta untuk membeli mobil.

Keputusan pemerintah Sudah Selatan tersebut langsung memicu kemarahan rakyat negeri termuda di dunia tersebut.

Juru bicara pemerintah Sudan Selatan mempertahankan pengeluaran yang jika ditotal mencapai 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 230 miliar tersebut.

Baca juga: Diduga Terlibat Eksploitasi Seksual, PBB Tarik Pasukan di Sudan Selatan

Pasalnya, lanjut, sang juru bicara mengatakan, pinjaman itu diberikan karena para anggota parlemen selama ini menggunakan sepeda motor ke tempat kerja mereka.

"Uang ini diberikan kepada anggota parlemen untuk membeli mobil karena selama ini mereka menggunakan sepeda motor," kata Ateny Wek Ateny, sang juru bicara.

Ateny menambahkan, uang untuk anggota parlemen itu disisihkan dari anggaran belanja negara tahun ini seperti juga dilakukan pada 2005 dan 2009.

Langkah ini menuai kecaman warga ibu kota Juba karena menilai pemerintah seharusnya menggunakan uang sebanyak itu untuk pembangunan.

"40.000 dolar per orang itu uang yang banyak sekali. Uang sebanyak itu untuk membeli mobil seperti apa?" kata seorang perempuan yang diwawancarai program BBC Newsday.

"Pemerintah tidak peduli dengan rakyat mereka. Apakah ini korupsi? Apakah anggota parlemen diberi uang untuk membungkam mereka?" tambah perempuan itu.

Keistimewaan yang diterima para anggota parlemen itu menjadi sorotan karena lebih dari separuh warga Sudan Selatan terancam kelaparan.

Baca juga: Ratusan Tentara Anak Dibebaskan Kelompok Bersenjata di Sudan Selatan

Krisis pangan terjadi akibat konflik bersenjata yang pecah pada 2013 antara pasukan yang loyal kepada Presiden Salva Kiir dan pasukan pendukung Riek Machar, sang wapres yang dipecat.

Perang saudara ini, menurut data Badan Pangan Dunia (WFP), mengakibatkan setidaknya 3,8 juta orang meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengngsi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com