Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/03/2019, 19:32 WIB

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Penyisiran terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) msih terus dilakukan di benteng terakhir mereka di Baghouz.

Penyataan itu disampaikan Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Aliansi paramiliter Kurdi dan Arab yang didukung oleh koalisi Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Trump: ISIS Segera Terhapus dari Peta

Penguasaan atas Baghouz, sebuah desa dekat perbataan Irak bakal menandai berakhirnya kekuasaan ISIS sejak mendeklarasikan diri pada 2014.

Setelah pertempuran yang berlangsung beberapa pekan, SDF yang didukung gempuran jet tempur koalisi AS merebut kawasan permukiman sementara ISIS.

Serangan itu memaksa anggota ISIS yang tersisa bertahan di daerah kecil tepi Sungai Eufrat. Media Kurdi Suriah Hawar News sempat menyatakan seluruh Baghouz telah direbut.

Kabar itu membuat pejabat SDF bidang media menyanggah. "Saat ini, penyisiran terhadap area kamp di Baghouz masih terus dilakukan," ujar pejabat itu dikutip Reuters Kamis (21/3/2019).

"Tidak benar jika beredar laporan bahwa kami telah membebaskan sepenuhnya desa itu," tambah pejabat SDF. Hawar dilaporkan langsung menghapus unggahan itu.

Perkembangan situasi di Baghouz juga dipantai Presiden AS Donald Trump yang dengan yakin menyatakan "titik kecil" yang menjadi kekuasaan terakhir ISIS bakal terhapus dari peta.

Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian yang negaranya berpartisipasi dalam koalisi berharap pengumuman kekalahan ISIS bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Meski nantinya wilayah ISIS di Baghouz dapat direbut, ancaman masih bisa dirasakan karena anggota yang bersembunyi bisa melancarkan serangan mendadak.

Militer AS memperingatkan masih terdapat puluhan ribu anggota ISIS yang tersebar dari Irak maupun Suriah, dengan sumber daya yang cukup untuk membuka kembali konflik.

Washington memercayai Irak menjadi lokasi persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi yang sempat kabur setelah beredar leporan dia dikudeta.

Baca juga: ISIS Makin Tersudut, SDF Sisir Keberadaan Ranjau dan Bahan Peledak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke