Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Makin Tersudut, SDF Sisir Keberadaan Ranjau dan Bahan Peledak

Kompas.com - 21/03/2019, 15:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS kini mulai menyisir area bekas ditinggali anggota ISIS di Baghouz, Suriah.

Selain mencari keberadaan anggota ISIS yang tersisa, mereka juga melacak ranjau dan bahan peledak lainnya.

Diwartakan VOA News, Rabu (20/3/2019), namun kekhawatiran meningkat ketika para anggota kelompok ekstremis itu mengintai di parit-parit yang digali di sekitar wilayah kantong.

Baca juga: Trump: ISIS Segera Terhapus dari Peta

Ada juga jaringan kompleks gua dan terowongan yang diperkirakan jauhnya mencapai 2 km.

Sementara itu, sejumlah anggota ISIS yang belum diketahui jumlahnya telah mundur ke sebidang tanah di sepanjang Sungai Eufrat.

"Kelompok ISIS di Baghouz masih melawan dan menawan keluarga mereka sebagai perisai manusia," kaya seorang pejabat milisi YPG yang mendukung SDF, Zana Amedi.

Meski ada peringatan untuk berhati-hati, perayaan kecil juga terjadi di sekitar Baghouz. Beberapa kelompok tentara SDF terlihat bermain musik dan menari.

"Kami menang. Kami telah melenyapkan musuh, yaitu para teroris," kata seorang tentara SDF, Majid Hejjo.

"Kawan-kawan sudah lelah, dan pertempuran sudah berakhir," ujar yang lain.

Presiden AS Donald Trump memuji kerja pasukan AS dalam memerangi kelompok ISIS di Suriah.

Dia bahkan menyebut ISIS akan segera terhapus dari peta dalam beberapa jam ke depan.

Baca juga: Terus Digempur, ISIS Kini Tersudut di Tepi Sungai Eufrat

Pria berusia 72 tahun itu menunjukkan satu peta yang terdapat tanda berwarna merah menunjukkan wilayah luas yang dikuasai ISIS.

Sementara peta kedua dengan setitik tanda merah, memperlihatkan wilayah ISIS hampir musnah.

"Tidak ada lagi warna merah. Sebenarnya masih ada titik kecil, tapi itu akan lenyap malam ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com