Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Akui Seorang Jenderal AS Terluka dalam Serangan Taliban di Kandahar

Kompas.com - 22/10/2018, 15:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa seorang jenderal militernya terluka akibat serangan Taliban saat pertemuan keamanan di Kandahar, pekan lalu.

Konfirmasi tersebut disampaikan Pentagon setelah pada Minggu (21/10/2018), The Washington Post memberitakan tentang Brigadir Jenderal Jeffrey Smiley yang sedang dalam masa pemulihan akibat luka tembak.

Pejabat militer setingkat jenderal di AS sangat jarang berada di situasi yang berhadapan langsung dengan serangan, dan lebih jarang lagi mengalami cedera.

Brigjen Smiley merupakan salah seorang pejabat militer AS yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi dengan Afghanistan di kantor gubernur Kandahar pada Kamis (18/10/2018), bersama dengan komandan militer AS, Jenderal Scott Miller.

Baca juga: Pertemuan Keamanan Tingkat Tinggi Afghanistan dengan AS Diserang

Pertemuan tersebut mendadak mendapat serangan dari kelompok Taliban dan menewaskan dua pejabat militer Afghanistan serta seorang jurnalis.

Disampaikan juru bicara militer AS di Afghanistan, Kolonel David Butler, Brigjen Smiley terluka setelah terjebak dalam baku tembak. Demikian dilansir SCMP.

Setelah serangan, Taliban mengklaim komandan AS Scott Miller termasuk salah satu target serangan utama, selain kepala polisi provinsi Kandahar Jenderal Abdul Raziq.

Jenderal Abdul Raziq menjadi salah satu korban tewas dalam serangan, namun Scott Miller dipastikan keluar tanpa cedera dari lokasi penyerangan.

Dua korban tewas lainnya dalam serangan itu adalah kepala unit intelijen Afghanistan Abdul Momin dan seorang wartawan.

Serangan juga melukai Gubernur Kandahar, Zalmai Wessa, yang terkena tembakan namun tidak sampai membahayakan nyawanya.

Baca juga: Pascaserangan Taliban, Afghanistan Tunda Pemilu Legislatif di Kandahar

Pelaku penyerangan dapat dilumpuhkan dan terbunuh, sementara tiga orang tersangka telah ditahan, menurut kementerian dalam negeri Afghanistan.

Serangan tersebut dilancarkan Taliban dua hari sebelum dilangsungkannya pemilu legislatif di Afghanistan.

Dampak penyerangan telah membuat proses pemungutan suara di Provinsi Kandahar ditunda. Namun pelaksanaan pemilu di sebagian besar wilayah Afghanistan tetap dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com