KABUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak segan untuk menyerang Afghanistan lagi, kalau Taliban melanggar perjanjian damai.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Pertahanan AS, Mark Esper, Sabtu (29/2/2020) setelah AS menandatangani perjanjian damai dengan Taliban.
"Jika Taliban tidak menjalankan komitmen, mereka akan kehilangan kesempatan untuk duduk bersama warga Afghanistan dan berunding tentang masa depan negara mereka," kata Esper.
"AS tidak akan ragu untuk membatalkan perjanjian," ungkap pria kelahiran Pennsylvania 55 tahun silam itu.
Baca juga: Walau Sudah Berdamai dengan AS, Taliban Masih Jadi Momok Perempuan Afghanistan
Selain Esper, Presiden Donald Trump juga menyuarakan nada serupa. Demikian yang diberitakan BBC.
Meski Trump yakin Taliban ingin berdamai, tapi kalau mereka melanggarnya pasukan AS akan kembali ke Afghanistan dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
"Saya benar-benar yakin Taliban ingin melakukan sesuatu untuk menunjukkan bahwa kita (AS) tidak membuang waktu," ucap pria berusia 73 tahun tersebut.
"Jika ada hal-hal buruk terjadi, kami akan kembali (ke Afghanistan) dengan kekuatan yang sangat besar," tegas Trump.
Baca juga: Resmi Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting
Sikap tegas juga ditunjukkan oleh Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, di dalam pidatonya Minggu (1/3/2020) yang dikutip BBC.
Pompeo menekankan Taliban harus menepati janjinya untuk memutus hubungan dengan Al-Qaeda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.