Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Terkenal Afghanistan Tewas dalam Serangan Taliban

Kompas.com - 19/10/2018, 14:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KANDAHAR, KOMPAS.com - Seorang komandan terkenal Afghanistan tewas dalam serangan yang diklaim Taliban saat pertemuan tingkat tinggi dengan Amerika Serikat (AS).

Jenderal Abdul Raziq, salah satu pejabat militer terkuat di Afghanistan, terbunuh dalam serangan di Kandahar Kamis (18/10/2018).

Diwartakan BBC Jumat (19/10/2018), dia tewas dengan luka tembak di bagian punggung setelah meninggalkan ruang pertemuan menuju helikopter diparkir.

Baca juga: Pertemuan Keamanan Tingkat Tinggi Afghanistan dengan AS Diserang

Selain dia, serangan Taliban itu juga menewaskan Kepala Intelijen Kandahar Abdul Mohmin. Adapun Komandan AS Jenderal Scott Millter selamat tanpa terluka.

"Afghanistan telah kehilangan patriotnya," ujar Menteri Pertahanan AS James Mattis setelah mendapat kabar kematian Raziq.

Al Jazeera mewartakan, Raziq lahir di distrik Spin Boldak Kandahar, dan berasal dari Suku Achakzai dan mempunyai etnis Pashtun.

Pada 1994, ayah dan pamannya tewas dibunuh Taliban yang membuat dia dan keluarganya melarikan diri ke Pakistan hingga Taliban diserang AS pada 2001.

Sekembalinya ke Kandahar, dia bergabung dengan milisi anti-Taliban di bawah pimpinan Gul Agha Sherzai, dan berhasil menggulingkan Taliban di wilayah tersebut.

Karena komitmen kuatnya untuk melawan Taliban, dia menjadi favorit koalisi pimpinan AS, dan segera menerima pelatihan penggunaan senjata selama beberapa tahun.

Dia dipandang sebagai pemimpin paling efektif karena bisa mempertahankan kawasan Kandahar dari serbuan kelompok Taliban.

Jenderal 45 tahun itu juga berusaha menjauhkan diri dari politik, dan diketahui merupakan seorang pengkritik Presiden Ashraf Ghani.

Aktivis HAM seperti Human Rights Watch menyebutnya sebagai "kepala penyiksa" karena kekejamannya terhadap tahanan yang diduga berhubungan dengan Taliban.

Selain memerintahkan penyiksaan seperti kursi listrik, Human Rights Watch juga melaporkan Raziq melakukan pembunuhan ekstryudisial, yang dibantah oleh dia.

Kepada media lokal TOLOnews, Raziq menyebut dia berhasil lolos dari upaya pembunuhan setidaknya sebanyak 29 kali.

Di 2012 misalnya. Dia dilaporkan menjadi target bom bunuh diri, dan konvoi militernya sempat dihantam bom yang ditanam di jalan.

Kemudian tahun lalu dia selamat dalam serangan di Kandahar yang menyebabkan lima diplomat dari Uni Emirat Arab (UEA) tewas.

Raziq menjabat sebagai Komandan Polisi Kandahar sejak 2011 setelah pendahulunya, Khan Mahammad Mojayed, tewas dalam bom bunuh diri.

Baca juga: Taliban Peringatkan Guru dan Pelajar untuk Tak Ikuti Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com