Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser Wafat

Kompas.com - 28/09/2018, 12:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Pada 1942 sebuah insiden terjadi yang disebut-sebut sebagai titik balik dalam aktivitas Nasser.

Pada Februari 1942, Inggris mendesak Raja Faruk untuk menerima pemerintahan yang dipimpin Nahas Pasha.

Saat itu, kekuasaan Inggris di Afrika Utara sedang mencapai puncak kejayaannya dengan kekalahan Afrika Korps Jerman dan kekuasaan Inggris ini amat terasa di Mesir.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Terusan Suez Dimulai

Nasser merasa jengkel karena dia menilai sebuah kekuatan kolonial Eropa, dalam hal ini Inggris, mencampuri urusan dalam negeri Mesir.

Nasser tak mau tinggal diam. Sehingga selama tujuh tahun berikutnya dia menggunakan pengaruhnya untuk meyakinkan para perwira militer agar menolak intervensi Inggris dan menyingkirkan semua kelompok yang mendukung pengaruh Inggris.

Saat itu, Nasser bertugas sebagai intruktur di Sekolah Staff Angkatan Darat Mesir. Posisi ini memberinya akses langsung kepada para perwira muda yang wawasannya jauh lebih terbuka ketimbang para perwira senior.

Pada 1948, perang melawan Mesir yang baru terbentuk pecah. Situasi ini memberinya kesempatan lebih banyak bertemu dengan para perwira yang mendukung idenya tentang Mesir.

Kekalahan negara-negara Arab dalam perang 1948, semakin memicu kemarahan para perwira ini karena AD Mesir harus berperang dengan menggunakan persenjataan yang amat buruk.

Hal ini dikaitkan dengan skandal yang melibatkan sejumlah anggota keluarga kerajaan Mesir.

Saat itulah, tekad Nasser untuk menyingkirkan keluarga kerajaan Mesir dan membentuk sebuah pemeirntahan baru makin kuat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Israel Serang Mesir, Awali Perang Enam Hari

Dan, Nasser amat yakin satu-satunya yang bisa mewujudkan rencananya adalah angkatan darat.

Akhirnya pada 23 Juli 1952, Nasser terlibat dalam mengorganisasi revolusi terhadap pemerintah dan Raja Farouk bisa digulingkan lewat kudeta tak berdarah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com