Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/08/2018, 09:01 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Sanksi perdagangan oleh Amerika Serikat kepada Turki dapat menggoyahkan Timur Tengah dan pada akhirnya mendorong terorisme dan krisis pengungsi kian memburuk.

Demikian pernyataan dari Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak saat mengunjungi Paris, Perancis, Senin (27/8/2018).

"Langkah yang diambil dengan motivasi politik tidak hanya akan berdampak pada sistem keuangan global, tapi juga perdagangan global dan stabilitas regional," katanya, seperti diwartakan The Hill.

Baca juga: Presiden Rusia dan Turki Bakal Bertemu di Iran, Bahas Konflik Suriah

"Sanksi akan berkontribusi pada masalah yang kacau yang menjadi asupan bagi terorisme dan juga krisis pengungsi," ucapnya.

Di Paris, Albayrak bertemu dengan Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire. Dia menyebut, sanksi AS justru membuat hubungan Turki dengan negara Eropa dan khususnya Perancis semakin meningkat.

VOA mewartakan, pada awal bulan ini Albayrak menyampaikan kepada investor bahwa Turki akan tampil kuat dalam krisis yang kini dihadapi dan menyebut bank-bank berada pada kondisi sehat.

Perselisihan antara kedua negara tersebut dipicu oleh penahanan seorang pendeta asal AS Andrew Brunson oleh Turki atas tuduhan terlibat kudeta pada 2016. Dia dikenakan tudingan aksi spionase dan terorisme.

Dampak penerapan sanksi penggandaan tarif impor aluminium dan baja kepada Turki menyebabkan jatuhnya nilai tukar lira terhadap dollar AS.

Baca juga: AS Menentang Rencana Turki Beli Sistem Rudal S-400 dari Rusia

Financial Times mencatat, sejak awal tahun ini, lira kehilangan nilainya hingga 40 persen, dan masih terpuruk setelah libur panjang Idul Adha.

Nilai tukar lira merosot 4,5 persen, sebelum Albayrak dan Le Maire bertemu.

Turki dan AS juga berseteru mengenai Suriah, di mana AS keberatan dengan keinginan Turki untuk membeli sistem pertahanan Rusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke