WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat ( AS) kembali memberikan peringatan kepada Turki yang tetap berkeinginan membeli sistem pertahanan S-400 dari Rusia.
Pernyataan itu disuarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, dalam konferensi pers dilansir Hurriyet Jumat (24/8/2018).
Nauert berkata, sebagai anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tak seharusnya Turki membeli sistem rudal dari Rusia.
Baca juga: Rusia Bakal Kirim Sistem Rudal S-400 ke Turki pada 2019
"Jelas pembelian itu telah melanggar kebijakan kami bahwa anggota NATO seperti Turki bakal membeli sistem pertahanan tersebut," kata Nauert.
"Jadi jelas kami menentang rencana yang dilakukan Turki maupun negara sekutu kami di seluruh dunia untuk membeli persenjataan Rusia," lanjutnya.
Dia mendapat pertanyaan apakah Turki telah melanggar Undang-undang Menangkal Musuh AS Melalui Sanksi (CAATSA).
Nauert menegaskan dia tak ingin berspekulasi. "Namun, kami sudah menitikberatkan apa yang bisa menyebabkan kami menjatuhkan sanksi kepada dunia," tutur dia.
Komentar Nauert terjadi setelah Rosoboronexport, produsen S-400, mengatakan bakal memulai pengiriman ke Turki di 2019.
CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheev, menyebut ada tenggat waktu yang harus dipatuhi ketika meneken kontrak penjualan dengan Turki.
Turki telah menyepakati pembelian sistem rudal tersebut dengan membayar uang muka 2,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 36,5 triliun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan