Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Huzni, Pria Yazidi yang Selamatkan Istrinya dari Sekapan ISIS

Kompas.com - 23/08/2018, 17:23 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

Pengalaman Jilan yang paling mengerikan adalah saat dia dipilih oleh seorang anggota ISIS bertubuh tambun dan tinggi.

Anggota ISIS itu membawa Jilan pulang untuk tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Meski demikian pria itu terus memperkosa Jilan.

Pria itu juga kerap memukuli Jilan, saat menolak untuk melayaninya. Bekas siksaan itu bahkan masih terlihat hingga kini.

Baca juga: Bagi ISIS, Perempuan Yazidi adalah Barang Dagangan dan Budak Seks

"Dia memukuli saya dengan menggunakan batangan besi. Tubuh saya benar-benar dipenuhi memar," kata Jilan.

Berkat Tuhan kemudian datang dalam bentuk sebuah telepon genggam yang tergeletak tak dijaga di kediaman anggota ISIS itu.

Namun, mengambil telepon itu Jilan membahayakan hidupnya sendiri. Di sinilah keberanian terpendam Jilan muncul.

Dia tak tahu apakah suaminya masih hidup atau sudah tewas tetapi Jilan tetap mengambil telepon itu.

Diam-diam dia menghubungi suaminya, dan saat mendengar suara Huzni di ujung sana, air mata Jilan tak terbendung.

"Kami berdua menangis dan menangis lalu tertawa, menangis lagi. Kami tak pernah menyangka bisa bertemu kembali," kenang Jilan.

Mengetahui istrinya disiksa membuat Huzni merasa hancur dan seakan tak ingin hidup lagi. Namun, dia sadar istrinya masih hidup dan harus diselamatkan.

"Saya harus meyakinkan dia bahwa dia akan selamat dan saya akan selalu menantinya," papar Huzni.

Baca juga: Gadis Yazidi Korban ISIS: Setiap Hari Selama 6 Bulan, Saya Diperkosa

Huzni memiliki sejumlah kenalan di Mosul dan membujuk seorang teman untuk membantunya.

Dengan menanggung risiko teramat besar, Huzni dan temannya menyewa seorang pembunuh bayaran untuk melacak pria penyekap Jilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com