Rencana disusun untuk menabrak anggota ISIS itu dengan menggunakan mobil hingga tewas. Tentu saja bukan rencana mudah karena Jiln hampir selalu ada bersama dia.
Namun, suatu hari pria itu bepergian sendiri. "Ya, mereka membunuh pria itu," ujar Huzni.
Meski sang penyekap sudah tewas nasib Jilan belumlah aman. Dua pekan kemudian muncul kesempatan bagi kawan Huzni untuk menyelundupkan Jilan.
Baca juga: Pulang Kampung, Aktivis Perempuan Yazidi Tak Tahan Menangan Tangis
"Mereka membawanya ke sebuah pos pemeriksaan dan menyerahkan Jilan kepada tentara Irak," kata Huzni sambil tersenyum.
Huzni kemudian memperlihatkan pesta pernikahannya dengan Jilan yang direkam di sebuah telepon.
Terlihat warga desa bernyanyi dan menari gembira, hal yang menyedihkan adalah 80 persen orang di pesta itu telah tewas.
Bagi warga etnis Yazidi yang masih hidup, kesedihan masih mendominasi kehidupan mereka.
Kota Sinjar hancur lebur, sehingga mereka belum bisa pulang dan ribuan dari mereka masih tinggal di pengungsian.
Mereka yang beruntung, seperti Nadia mendapatkan suaka di luar negeri. Kini Nadia tinggal di Jerman.
Saudara laki-laki dan ayah Jilan masih belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Sementara Huzni juga kehilangan seorang keponakan, saudari ipar, dan sepupu perempuan. Keberadaan dan nasib mereka belum diketahui hingga kini.
Baca juga: Hampir 10.000 Warga Yazidi Jadi Korban ISIS di Irak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.