Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lima Pernyataan Donald Trump yang Mengundang Kontroversi

Kompas.com - 25/05/2018, 14:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump seolah tak pernah lepas dari kontroversi. Berbagai keputusan yang dikeluarkannya kerap memicu kecaman dari banyak pihak.

Pada Kamis (24/5/2018), Trump kembali membuat keputusan kontroversial dengan membatalkan rencana pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Namun jika melihat lagi ke belakang, Trump sudah banyak mengeluarkan pernyataan kontroversial, bahkan sebelum menjabat sebagai presiden AS.

Berikut ini lima di antaranya, keputusan dan pernyataan Donald Trump yang memicu kontroversi.

1. Bangun Tembok untuk Cegah Imigran Ilegal

Pernyataan kontroversial Trump tidak hanya diucapkan saat sudah menjabat sebagai Presiden AS, melainkan sudah sejak masa kampanye.

Salah satu janji kampanye Donald Trump sebelum terpilih menjadi Presiden AS yakni akan membangun tembok pembatas di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko yang mencapai 3.200 kilometer.

Sebagian perbatasan kedua negara saat ini telah dibangun pagar pembatas, namun Trump bersikukuh jika yang dibutuhkan untuk menghalau para imigran ilegal adalah tembok.

"Kita akan merebut kembali negara ini. Kita akan membangun tembok raksasa di perbatasan selatan dan Meksiko akan membayarnya 100 persen," kata Trump.

Baca juga: Trump Berjanji Akan Deportasi Jutaan Imigran dan Bangun Penjara Khusus

2. Melarang Semua Umat Muslim Masuk AS

Lebih jauh ke belakang, ketika masih menjadi bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump pada Desember 2015 menyerukan pencegahan semua umat Muslim memasuki AS.

"Donald Trump menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan-perwakilan negara dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," bunyi siaran pers kampanye Trump.

Trump sebelumnya telah menyerukan pengawasan terhadap masjid dan membuat pusat data warga Muslim yang tinggal di AS.

Baca juga: Donald Trump: Larang Semua Orang Muslim Masuk AS

3. Pengakuan terhadap Yerusalem Ibu Kota Israel

Pada 6 Desember 2017, Presiden Trump mengeluarkan keputusan bersejarah dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Inilah pernyataan paling kontroversial yang pernah dikeluarkan Trump hingga saat ini.

"Israel adalah negara yang berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnta untuk menentukan ibu kotanya sendiri," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih.

"Pengakuan ini merupakan sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian. Sudah saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," tambahnya.

Pengakuan kontroversial Trump ini berdampak panjang. Hingga saat pemindahan kedutaan besar ke Yerusalem, 14 Mei lalu, puluhan warga Palestina menjadi korban tewas dalam aksi protes di perbatasan Gaza.

Baca juga: Trump Akui Kedaulatan Israel dengan Ibu Kota Yerusalem

4. Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran

Di tengah situasi Timur Tengah yang kian memanas dengan berbagai konflik yang terjadi, Trump justru kembali mengeluarkan pernyataan yang memicu kecaman.

Keputusan tersebut yakni saat Trump mengumumkan AS keluar dari kesepakatan yang membatasi program nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015 lalu dan akan kembali memberlakukan sanksi.

"Saya mengumumkan hari ini, AS akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran," katanya dalam pidato di Gedung Putih, Selasa (8/5/2018).

"Kita tidak dapat mencegah bom nuklir Iran yang rusak dan struktur yang lapuk dari perjanjian saat ini. Kami tidak akan membiarkan kota-kota Amerika diancam dengan kehancuran," tambah dia.

Baca juga: Trump: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

5. Batalkan Rencana Pertemuan Puncak dengan Kim Jong Un

Setelah berbulan-bulan membangun rencana pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan tinggal hitungan hari sebelum jadwal yang telah ditentukan pada 12 Juni mendatang di Singapura, Trump secara mendadak membatalkannya.

Pengumuman pembatalan itu disampaikan Trump melalui surat yang dikirimkan kepada Kim di Korea Utara.

"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan saat ini," kata Trump dalam suratnya kepada Kim Jong Un.

Trump kembali menegaskan pembatalan tersebut dalam komentar di akun media sosial Twitter-nya.

Baca juga: Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com