WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah dokumen dari Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) memperlihatkan kelompok pemberontak Suriah berniat membuka kantor di sana.
Dilaporkan Newsweek Jumat (20/4/2018), Dewan Demokratik Suriah (SDC), sayap politik Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mendaftarkan kantor mereka 31 Januari lalu.
Dalam dokumen pendaftaran, SDC berkata kalau misi mereka adalah memberi edukasi kepada rakyat AS terkait proses demokrasi di Suriah.
SDC juga mendesak kepada Pemerintah AS untuk membuat peraturan yang mendukung demokrasi di Suriah, serta mengadopsi sistem federal selama transisi demokrasi.
SDC membawa agenda legislatif selama misi di AS. Antara lain berusaha mendapatkan peralatan tempur untuk memperkuat milisi Federasi Demokratik Suriah Utara (DFNS).
Baca juga : Serangan Gas Beracun Paksa Pemberontak Suriah Tinggalkan Douma
Kemudian, DFNS bakal meningkatkan kemampuan penanggulangan terorisme kawasan setempat selepas era kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Mengakhiri pendudukan Turki di Suriah, mengizinkan DFNS mengoperasikan bandara internasional, dan meningkatkan bantuan kemanusiaan di kawasan," ulas dokumen tersebut.
SDF merupakan koalisi sekutu Negeri "Paman Sam" dalam memerangi ISIS di Suriah, dan beranggotakan milisi Kurdi, Arab, dan dipimpin Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
Meski belum ada keputusan, menurut Ryan Gingeras, pakar Sejarah Turki di Sekolah Pasca-sarjana Angkatan Laut AS, keberadaan kantor SDC bisa menimbulkan kontroversi.
Sekutu AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Turki, menuduh YPG berhubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang diklaim merupakan teroris.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.