DOUMA, KOMPAS.com - Dewan Kota Douma di Ghouta Timur, Suriah, membantah kelompok pemberontak di sana telah menyerahkan kota kepada pasukan pemerintah.
Sebelumnya Minggu (1/4/2018), media Hezbollah menyatakan, kelompok milisi Jaish al-Islam setuju untuk menyerahkan Douma kepada pemerintahan Bashar al-Assad.
Kesepakatan itu merupakan hasil dari perundingan yang dilakukan Jaish dan Suriah melalui perantaraan Rusia beberapa hari terakhir.
Douma merupakan kota terbesar Ghouta Timur, sekaligus basis kelompok oposisi di sana selama perang saudara di Suriah.
Sebagai gantinya, Jaish al-Islam diizinkan untuk keluar dari sana menuju kawasan Idlib tanpa mendapat gangguan.
Baca juga : Serangan Udara Hantam Wilayah Douma
Dilansir Associated Press via Al Jazeera, anggota dewan kota Iyad Abdelaziz membantah jika sudah ada kesepakatan soal penyerahan Douma kepada Damaskus.
"Namun, untuk kejadian yang berkaitan dengan kemanusiaan, diizinkan untuk meninggalkan kota Senin (2/4/2018)," kata Abdelaziz.
Selain itu, juru bicara Jaish, Hamza Berakdar, sudah menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan Douma.
"Ini merupakan pemindahan paksa. Posisi kami sudah jelas. Kami menolak adanya perubahan demografik di Ghouta Timur," tutur Berakdar.
Berakdar juga menyatakan, kesepakatan yang terjadi adalah Suriah mengizinkan korban luka dievakuasi dari Douma ke Idlib.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.